Airlangga Bikin Ekonomi Indonesia Super Sehat
Simakdulu, JAKARTA – Perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi super sehat. Indikasi utamanya adalah rapor hattrick surplus neraca perdagangan pada Kuartal I tahun 2021. Artinya, ekspor sangat kompetitif. Semakin positif, struktur ekspor didominasi industri dengan slot hingga 80,84% sepanjang Maret 2021.
“Kondisi perekonomian nasional sangat bagus. Berbagai kebijakan dan stimulus tepat sasaran. Lini industri dengan orientasi ekspor berdenyut positif. Hal ini tentu bagus untuk penyerapan tenaga kerja. Situasi ini juga sebanding dengan kasus sebaran Covid-19 yang terus menurun,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Struktur ekspor memang kompetitif melalui 3 komponen industri non-migas. Sepanjang Januari-Maret 2021, ekspor besi baja tumbuh signifikan hingga 60,67% dari periode sana 2020. Kenaikan tinggi serupa juga ditunjukan melalui ekspor Crude Palm Oli (CPO) dengan lesatan pertumbuhan 60,67% pada periode Januari-Maret.
Semakin menjanjikan, sektor otomotif juga menempati posisi 5 besar ekspor. Posisi ekspor otomotif juga meningkat 15,48% sepanjang Triwulan I tahun 2021 bila dikomparasi dengan periode sama tahun sebelumnya. Airlangga menambahkan, slot ekspor dengan basis industri akan terus tumbuh dalam masa mendatang.
“Posisi ekspor menunjukan kinerja luar biasa, khususnya basis industri. Pemerintah sebelumnya mendorong ini dengan regulasi dan stimulus. Dengan ritme seperti saat ini, pergerakan ekspor akan terus tumbuh. Apalagi, beberapa negara tujuan ekspor potensial menunjukan pertumbuhan ekonomi yang besar. Sebut saja, Tiongkok,” terang Airlangga.
Permintaan produk dari berbagai negara memang diiringi dengan kenaikan produksi berbagai komoditas andalan Indonesia. Komposisi ini otomatis langsung berpengaruh terhadap performa ekspor Maret 2021. Sepanjang bulan ini, ekspor Indonesia mencapai USD18,35 Miliar. Meningkat 20,31% dari Februari 2021 atau tumbuh 30,47 bila dikomparasi Maret 2020.
Catatan nilai ekspor USD18,35 Miliar pun menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2011. Naiknya volume ekspor, pun berbanding lurus dengan impor barang modal dan penolong. Komponen impor secara umum pun naik signifikan 25,73%. Detail komposisinya kenaikannya menyasar barang penolong, barang modal, bahkan barang konsumsi.
“Semua lini menunjukan progress pertumbuhan optimal. Meski sangat positif, pemerintah akan terus mendorong slot ekspor agar lebih besar. Inovasi tetap akan diberikan. Dengan sinergi besar yang solid, target ekonomi dan kesehatan akan bisa dicapai secara bersama-sama,” tutup Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.(***)
798 total views, 1 views today