Formula Airlangga Signifikan Terapi Covid-19 dan Hadirkan Kesejahteraan
Simakdulu, JAKARTA – Formula yang dipakai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto terbukti jitu. Mampu menerapi curva Covid-19 hingga turun signifikan. Treatmentnya melalui program PPKM Mikro dan vaksinasi Covid-19 yang terus berjalan di seluruh pelosok negeri. Impact positifnya pun melebar karena mengungkit pertumbuhan perekonomian nasional.
Menekan curva Covid-19, PPKM Mikro diperpanjang 20 April hingga 3 Mei 2021. Implementasinya juga diperluas pada 5 provinsi. Komposisinya ada Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Barat. Adapun program vaksinasi Covid-19 saat ini sudah menyasar minimal 11,1 Juta jiwa. Sebab, ada tambahan penerima vaksin 134.357 orang pada Selasa (19/4) untuk suntikan dosis pertama.
“Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 secara menyeluruh sangat bagus. Ada penurunan curva Covid-19 yang signifikan. Hal ini jadi indikator bagus, berarti vaksinasi Covid-19 dan pengetatan protokol kesehatan melalui PPKM Mikro berhasil. Pertumbuhan ekonomi juga sangat bagus,” ungkap Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Diterapi secara masif, curva Covid-19 memang terjun bebas. Hingga Senin (18/4), kasus aktif Covid-19 tinggal tersisa 6,6% saja. Bandingkan dengan kasus aktif Februari 2021 yang mencapai 16%. Berbanding lurus, tingkat penularan Covid-19 (positivity rate) juga ada di level 11,2%. Angka kompetitif mengingat tingkat penularan Covid-19 pada Februari 2021 masih berada di angka 29,42%.
Lebih detail lagi, kebijakan dan formulasi yang diterapkan Airlangga juga menurunkan rata-rata kasus aktif bulanan sepanjang Kuartal I/2021 ini. Sebab, rata-rata kasus aktif pada Januari 2021 sebesar 15,43% lalu turun menjadi 13,57% pada Februari. Penurunan juga terjadi pada Maret karena rata-rata kasus aktif sekitar 9,52%. Semakin menggembirakan lagi, slot kasus rata-rata aktif Covid-19 tersisa 7,23% hingga pekan ke-3 April 2021.
Fakta menggembirakan lainnya adalah terus menipisnya Bed Occupancy Rate (BOR) di daerah. Adapun tingkat rata-rata BOR berada pada slot 34% hingga 35%. Sudah tidak ada lagi provinsi dengan rata-rata BOR di atas 60%. Airlangga yang berstatus ketua Umum Partai Golkar juga menerangkan, momentum positif penanganan pandemi Covid-19 secara menyeluruh harus dipertahankan.
“Kasus Covid-19 ini sebenarnya sudah sepenuhnya bisa dikendalikan pada rentang Januari-Februari kemarin. Momentum inilah yang terus dijaga, makanya ada kebijakan pelarangan mudik Lebaran. Situasi ini tentu memberikan efek positif luas, khususnya bagi perekonomian. Progress perekonomian Indonesia terus tumbuh signifikan,” terang Airlangga lagi.
Menggerakkan perekonomian, kesejahteraan memang mulai dirasakan kembali oleh masyarakat. Acuannya Konsumsi rumah tangga melalui aktivitas belanja yang terus terkoreksi positif. Untuk April 2021, slotnya tumbuh hingga 32,48% year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut untuk komponen non-seasonally adjusted atau tidak dipengaruhi faktor musiman. Adapun slot yang bersifat seasonally adjusted (digerakkan faktor musiman) naik 13,11% yoy.
Pertumbuhan konsumsi tersebut diprediksi akan terus melonjak. Apalagi, ada momentum Ramadhan dan Lebaran 2021. Kemampuan daya beli masyarakat pun ikut terdorong oleh program Tunjangan Hari Raya (THR) yang dibayar full. THR ini diproyeksikan akan memberikan tambahan konsumsi Rp215 Triliun pada Kuartal II-2021 nanti. Menguatkan dukungannya, dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp688,33 Triliun disuntikan.
Untuk menaikan grid kesejahteraan rakyat dari usaha, akses modal dibuka luas. Ada alokasi anggaran Rp187,17 Triliun untuk klaster UMKM dan Pembiayaan Korporasi. “Kesehatan dan ekonomi bisa berjalan bersama. Kondisinya sama-sama kondusif. Meski demikian, peran aktif masyarakat tetap diperlukan terutama menerapkan protokol kesehatan secara masif,” tutup Airlangga.(***)
293 total views, 2 views today