Kebijakan PPnBM Ala Airlangga Pulihkan Penjualan Mobil
Simakdulu, JAKARTA – Penjualan mobil mendekati kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. Ada lonjakan permintaan pasar kendaraan bermotor hingga 72%. Pulihnya industri otomotif tersebut tidak lepas dari kebijakan PPnBM ala Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Industri otomotif pun diprediksi akan terus tumbuh, apalagi kebijakan PPnBM digulirkan hingga akhir Desember 2021.
“Semua tentu gembira melihat pulihnya industri otomotif. Secara umum, kebijakan PPnBM ini menarik bagi pasar. Dan, respon luar biasa pun ditunjukan oleh pasar seiring besarnya permintaan,” ungkap Airlangga.
Kebijakan PPnBM yang tertuang dalam PMK No 20/PMK 010/2021 dan Kepmenperin No 169 Tahun 2021 terbukti tepat sasaran. Seiring pemberlakuan PPnBM, penjualan kendaraan bermotor sepanjang Maret naik 72%. Angka riilnya adalah 84.910 unit. Komparasi kenaikannya adalah penjualan 49.202 unit pada Februari 2021.
Penjualan 84.910 unit mobil tersebut mendekati kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. Mengacu data 2019, rata-rata penjualan bulanan mobil baru mencapai 85.576 unit. Adapun jumlah totalnya mencapai 1,03 Juta unit mobil. Semakin impresif, hasil niaga Maret 2021 bahkan melewati 3 bulan pertama. Sebab, Januari 80.435 unit, Februari 79.644 unit, dan Maret 76.811 unit secara wholesales.
Lebih lanjut, wholesales kuartal I (Januar -Maret 2021) sebanyak 187.021 unit. Jumlah tersebut masih tertekan dari jumlah kuartal I tahun 2020 dengan total 236.910 unit. Hasil penjualan itu pun belum menyamai pencapaian pada Maret 2019 sebanyak 90 ribu unit. Airlangga menerangkan, geliat industri otomotif memberi impact positif luas.
“Sektor otomotif sangat terpukul oleh pandemi Covid-19. Penjualan mobil baru drop dan angka maksimal hanya sekitar 50 Ribu unit. Tapi, setelah PPnBM digulirkan kondisinya sangat kondusif. Angka penjualan terus bergerak naik signifikan. Hal ini tentu membawa impact positif luas,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Menggeliatnya industri otomotif secara signifikan tentu membawa impact positif yang sangat besar. Apalagi, sektor industri ini sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Kini seiring dengan reborn yang dilakukan, industri otomotif lebih solid menopang perekonomian 1,5 juta tenaga kerja.di Indonesia.
Dan, sektor otomotif sejatinya pilar penting bagi perekonomian nasional. Sepanjang 2019, sektor industri otomotif memberikan kontribusi sebesar 3,98% terhadap PDB Indonesia. Pada tahun yang sama, industri itu juga mampu mengekspor kendaraan CBU sebanyak 332.000 unit ke berbagai negara.
Industri otomotif masuk dalam sepuluh besar eksporter non-migas dan salah satu penghasil devisa bagi negara. Upaya industri otomotif juga menjadikan Indonesia mampu swasembada mobil, dengan total kapasitas produksi sebanyak 2,4 juta unit mobil per tahun dan menyerap lebih dari 1,5 juta pekerja.(***)
281 total views, 1 views today