Ekspor dan Konsumsi Pemerintah di Triwulan I/2021 Super Optimistis

Simakdulu, JAKARTA – Triwulan I/2021 memberikan rasa optimisme besar terhadap perekonomian nasional. Sebab, ekspor barang jasa terus tumbuh 6,74%. Adapun konsumsi pemerintah tumbuh 2,96% sepanjang Triwulan I/2021. Rapor positif tersebut semakin mengakselerasi perputaran roda ekonomi.

“Semua menjadi semakin optimistis. Apalagi, berbagai catatan positif dibukukan selama Triwulan I/2021. Kinerja ekspor sangat bagus dan tentunya positif bagi neraca perdagangan. Adapun konsumsi pemerintah juga sangat positif. Intinya semua bisa terakselerasi dengan baik,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Positifnya income dari kanal ekspor tidak lepas dari membaiknya permintaan pasar. Beberapa negara yang mulai pulih permintaannya adalah Tiongkok dan Amerika Serikat. Beberapa komoditi ekspor nonmigas ditopang oleh komoditas lemak dan minyak hewan nabati. Ada juga besi, baja, hingga peralatan listrik.

Kompetitifnya ekspor pun memberi impact positif bagi neraca perdagangan. Indonesia membukukan rapor hattrick surplus neraca perdagangan. Angkanya mencapai USD5,52 Miliar sepanjang Kuartal I/2021. Komposisinya surplus USD1,57 Miliar pada Maret 2021, lalu Februari USD2,01 Miliar. Januari sekitar USD2 Miliar.

Status PMI sepanjang Maret 2021 juga bagus karena berada pada level 53,2. Angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Apalagi, PMI pada Februari 2021 hanya 50,9 saja. “Kami optimistis nilai ekspor akan terus membaik secara signifikan pada Kuartal II/2021. Sebab, pertumbuhan ekonomi beberapa negara tujuan ekspor sangat tinggi,” terang Airlangga.

Lalu bagaimana dengan status detail konsumsi? Kenaikan konsumsi pemerintah disebabkan oleh realisasi belanja barang dan jasa. Ada juga slot anggaran untuk belanja bantuan sosial melalui APBN dengan slot masing-masing 40,51% dan 16,52%. Salah satu slot belanja pemerintah terbesar adalah penanganan pandemi Covid-19.

“Optimalisasi belanja pemerintah masih bisa didorong lebih. Untuk itu, pemerintah daerah harus lebih pro aktif. Segera membelanjakan anggarannya untuk mendorong industri lokal. Agar perekonomian daerah semakin bagus,” papar Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.(***)

 432 total views,  2 views today