Airlangga Naikkan Kompetensi Jutaan Warga Indonesia Melalui Kartu Prakerja

Simakdulu, JAKARTA – Kompetensi tenaga kerja Indonesia naik. Sebab, mereka mengikuti program Kartu Prakerja yang dibesut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Hasilnya, sebanyak jutaan orang mampu menambah skill-nya sepanjang pandemi Covid-19. Mereka pun memiliki masa depan lebih cerah dan sudah merasakan manfaatnya secara langsung.

“Respon masyarakat terhadap Kartu Prakerja itu snagat luar biasa. Mereka antusias mengikuti beragam program yang kami tawarkan. Dengan bertambahnya skill, mereka semakin mudah mencari pekerjaan dan gajinya tentu lebih baik,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Respon terhadap Kartu Prakerja memang sangat besar. Hingga kini, jumlah pendaftar Kartu Prakerja mencapai 63.790.238 orang. Mereka tersebar pada 513 kabupaten/kota di Indonesia. Mengacu program Kartu Prakerja batch 12-16, sedikitnya ada 2.730.356 orang yang bergabung. Mereka sudah membeli pelatihan.

Lebih lanjut, ada 2.601.513 orang yang sudah mendapatkan insentif dari program Kartu Prakerja. Dari jumlah tersebut, anggaran senilai Rp4,0 Triliun pun sudah disalurkan. Adapun jumlah dana yang disiapkan untuk mendukung program Kartu Prakerja Semester I/2021 mencapai Rp10 Triliun. Budget tersebut untuk memenuhi kebutuhan dana bagi kuota 2,7 Juta orang.

Anggaran pemerintah diperuntukan bagi bantuan pelatihan sebesar Rp1 Juta per Orang. Untuk insentif pasca pelatihan bernilai total Rp2,4 Juta per Orang. Asumsinya adalah insentif Rp600 Ribu per Bulan dikalikan durasi pelatihan selama 4 Bulan. Ada juga anggaran insentif pasca-survei sebesar Rp150 Ribu. Rinciannya Rp50 Ribu per Bulan dengan durasi 3 kali survei.

“Penerima manfaat program Kartu Prakerja akan terus bertambah. Sebab, kami terus membuka kesempatan bagi masyarakat bergabung di dalamnya. Dan, itu artinya jumlah pekerja dengan skill berkualitas juga terus bertambah. Kartu Prakerja menjadi program perlindungan sosial yang masuk Pemulihan Ekonomi Nasional 2021. Alokasi dananya Rp150,88 Triliun,” terang Airlangga.

Pada batch sebelumnya, jumlah penerima Kartu Prakerja mencapai 5,9 Juta orang. Slot besar itu dihitung sejak kali pertama digulirkan pada 11 April 2020 hingga batch 11. Sejak digulirkan 7 bulan silam, total pendaftarnya mencapai 43 Juta orang. Mereka menjalani screaning yang ketat, seperti verifikasi surel, nomor telepon, nomor induk kependudukan, hingga kartu keluarga. Hasilnya, dari jumlah tersebut hanya 19 Juta orang yang lolos administrasi.

“Kemampuan skill masyarakat diharapkan bisa menjadi solusi. Mereka bisa menciptakan banyak peluang yang inovatif. Dengan begitu, potensi munculnya lapangan kerja baru semakin besar dan beragam,” tegas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Menjadi lokomotif baru dunia kerja, kehadiran Kartu Prakerja 87,9% memang meningkatkan ketrampilan pesertanya. Mereka juga terbantu dengan insentif yang diberikan dan 81,2% menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Potensi munculnya lapangan kerja baru pun terbuka karena 94% peserta memakai pelatihan untuk menaikan skilling, reskilling, maupun upskilling.

“Banyak peserta program Kartu Prakerja menjadi wirausaha. Jumlahnya mencapai 17%. Untuk data ketenagakerjaan, ada 35% peserta yang mengalami perbaikan nasib signifikan. Mereka yang awalnya tidak bekerja, kini bisa mendapatkan pekerjaan,” tutup Airlangga.(***)

 514 total views,  2 views today