Sejarah Baru, Manuver Ekonomi Airlangga Solidkan Cadangan Devisa Indonesia
Simakdulu, JAKARTA – Manuver kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuat perekonomian nasional makin solid. Perekonomian bukan hanya tumbuh positif, tapi juga menyolidkan cadangan devisa negara. Angkanya mencapai USD138,8 Miliar dan menjadi rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka.
“Perekonomian Indonesia akan pulih lebih cepat. Apalagi, pemerintah mampu menaikan cadangan devisa ke angka tertinggi dalam sejarah. Intinya, ekonomi Indonesia memiliki prospek yang sangat bagus ke.depannya,” ungkap Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie.
Cadangan devisa menjadi paramater dan profil kondusifnya ekonomi sebuah negara. Menjadi cermin optimistis dan kepercayaan investor kepada pemerintah. Cadangan devisa juga sebagai acuan bagaimana prospek dan masa depan perekonomian Indonesia. Soliditas cadangan devisa juga menjadi pengukur kekuatan perekonomian dan kemampuan negara dalam hal pembiayaan perdagangan internasional.
Bila cadangan devisa besar, perintah dan Bank Indonesia juga bisa mempertahankan nilai tukar rupiah tetap stabil. Stabilitas nilai tukar rupiah menjadi hal mendasar yang dibutuhkan kalangan pengusaha. “Dengan potensi yang dimiliki Indonesia, cadangan devisa tentu akan semakin besar. Potensi gejolak nilai tukar pun bisa diminimalkan oleh otoritas moneter. Bagaimanapun, stabilitas nilai tukar paling diperlukan para pengusaha,” kata Anindya.
Dengan cadangan devisa jumbo tersebut, wajar bila pemerintah percaya diri perekonomian akan tumbuh impresif 7% pada Kuartal II/2021. Parameter acuannya adalah realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Infeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terus membaik. Investor pun memberikan responnya dengan aliran investasi PMA hingga 54,6%.
Seiring positifnya PMA, IKK juga juga bergerak kompetitif. Pada Maret 2021, IKK pada kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp5 Juta mencapai 90,1%. Slot ini mendekati zona normal 100%. Profil yang sejalan dengan perbaikan kesejahteraan pekerja yang naikn3,78%. Mengacu data BPS, serapan pekerja formal naik 0,85% di posisi 40,38%. Komposisi pekerjaannya adalah buruh, karyawan, juga pegawai. Pekerja informal justru turun dari 60,47% jadi 59,62%.
I
“Besarnya cadangan devisa yang ada saat ini menjadi indikator perekonomian Indonesia sangat sehat. Semua lini mulai terpulihkan seiring terus terkendalinya penanganan pandemi Covid-19. Kami tetap optimistis, ekonomi akan tumbuh sekitar 7% pada Kuartal II/2021,” tutup Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.(***)
295 total views, 1 views today