Sukses Gerakan Roda Perekonomian, Airlangga Suntik Negara Rp374,9 Triliun dari Pajak

Simakdulu, JAKARTA – Kontribusi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terhadap negara semakin nyata. Setelah sukses menghidupkan kembali perekonomian nasional yang lumpuh, kini Airlangga menyuntik negara Rp374,9 Triliun melalui sektor pajak. Jumlah tersebut memiliki slot 30,94% dari target.

“Pajak menjadi penerimaan negara yang sangat potensial dalam.pembiayaan pembangunan nasional. Kini sektor pajak bisa terus digenjot seiring membaiknya rapor perekonomian nasional,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Seiring aliran dana masuk Rp374,9 Triliun dari sektor pajak, kas negara pun otomatis bertambah. Pajak tahun ini pun diharapkan bisa berkontribusi atas kas negara hingga Rp1.229,6 Triliun. Meski demikian, penerimaan pajak senilai Rp374,9 Triliun tersebut masih terkontraksi 0,46% (yoy). Lalu, nilai tersebut masih lebih baik bila dikomparasi dengan periode sama tahun lalu yang terkontraksi minus 3%.

“Kinerja pajak akan terus mengalami perbaikan. Penerimaan pajak tahun ini masih lebih baik dari periode sama sebelumnya. Ada pertumbuhan yang positif. Kami yakin kinerja pajak akan terus membaik, apalagi beberapa sektor penopangnya sudah pulih. Intinya, ada perubahan menuju perbaikan,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Membaiknya penerimaan pajak memang tidak lepas dari pulihnya beberapa sektor penopangnya. Pemulihan terjadi pada PPh Badan yang sudah tumbuh 31,1% dan 6,4% slot dari PPN dalam negeri. Hanya saja, PPN dalam negeri tersebut masih dihitung bruto. Kondisi tersebut pun menjadi potret naiknya underlying transaction.

“Semuanya akan terus membaik. Perekonomian nasional akan tetap tumbuh stabil. Apalagi, penanganan Covid-19 tetap dilakukan optimal. Langkah antisipasi potensi kenaikan sudah dilakukan. Bagaimanapun, penerimaan pajak juga dipengaruhi oleh penanganan Covid-19,” tegas Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Pajak sejauh ini menjadi nadi utama bagi APBN, hanya saja posisinya menjadi rentan karena efek pandemi Covid-19. Terkena pandemi Covid-19, sektor pajak hanya berkontribusi 85,65% dari target APBN hingga 23 Desember 2020. Angka riilnya adalah Rp1.019,56 Triliun. Jumlah ini lebih rendah dari akhir November 2019 yang mencapai Rp1.312,4 Triliun. “Semuanya akan segera dipulihkan. Pajak akan kembali optimal membiayai APBN,” tegas Airlangga lagi.(*)

 306 total views,  1 views today