Formula Pemulihan Ekonomi Airlangga Serap 10 Juta Orang Tenaga Kerja Korban Covid-19

Simakdulu, JAKARTA – Formulasi ekonomi Indonesia yang digulirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbilang ampuh. Seiring berdenyutnya industri dan pulihnya pasar, manfaat langsung diterima 10 Juta masyarakat yang mendapatkan akses pekerjaan. Mereka ini adalah korban pandemi Covid-19 yang kehilangan pekerjaannya setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kami gembira karena.pemulihan ekonomi sudah bisa dinikmati semuanya. Selain industri, ada 10 Juta orang terdampak Covid-19 yang mendapatkan kembali pekerjaannya. Mereka kembali bekerja. Akses mereka juga semakin besar karena sudah mendapat pelatihan dari program Kartu Prakerja,” ungkap Airlangga.

Terserap kembali 10 Juta orang, angka pengangguran kini berada pada level 6,26%. Padahal, sebelumnya terjadi lonjakan pengangguran hingga 7,07% karena adanya pandemi Covid-19. Secara riil, sekarang angka pengangguran berada pada angka 19,1 Juta orang. Turun signifikan dari slot pengangguran besar 29,12 Juta orang. Airlangga menambahkan, jumlah pengangguran akan semakin menyusut karena pertumbuhan cepat ekonomi.

Seiring bergulirnya seri program Kartu Prakerja, terdapat juga tambahan serapan tenaga kerja sebanyak 940 orang. Mereka juga sebelumnya berposisi menganggur karena kehilangan pekerjaan. Ada juga 110 yang awalnya tidak bekerja, tapi mereka kini justru mendapatkan akses pekerjaan di masa transisi New Normal. Ada juga serapan 110 orang yang semula bukan angkatan kerja, tapi sekarang sudah masuk kelompok pekerja.

“Sekarang ini semua indikator terdampak pandemi Covid-19 sedang mengalami pemulihan. Serapan tenaga kerja bagus. Indikator sosial menunjukan perbaikan signifikan. Mereka yang terdampak Covid-19 terus berkurang,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Secara umum, indikator pemulihan ekonomi memang berlaku menyeluruh. Di luar serapan tenaga kerja, pemulihan ekonomi bisa dilihat dari perkembangan ekspor-impor, investasi, hingga peningkatan indeks manufaktur (PMI). Terkait aktivitas ekspor-impor, Indonesia terus membukukan rapor neraca perdagangan surplus sepanjang Kuartal I/2021. Untuk PMI saat ini berada pada level ekspansif 54,6 naik signifikan dari grid awal 50-an.

“Kami optimistis semua sektor akan terus mengalami perbaikan. Rapor pertumbuhan semua lini ekonomi sangat bagus dan akan terus naik positif. Kesejahteraan masyarakat akan naik dan ketersediaan lapangan kerja akan terus bertambah besar dan luas,” tutup Airlangga.(***)

 253 total views,  2 views today