Tidak Sibuk Bermanuver Politik, Airlangga Justru Fokus Atasi Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi

Simakdulu, JAKARTA – Konstelasi politik nasional terus menghangat. Polarisasi politik menuju Pilpres 2024 mulai menebal. Namun, hiruk pikuk tersebut tidak menggoyahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tetap memilih fokus mengatasi pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Tidak sibuk memoles diri melalui pencitraan politik untuk mendapatkan elektabilitas dan popularitas publik.

“Airlangga figur luar biasa. Dia memilih sibuk menyelesaikan pekerjaannya, daripada memoles citra politiknya. Mencari formula kebijakan baru untuk menangani Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Airlangga memang ujung tombak dan kuncinya. Jadi, wajar saja bila Airlangga belum memprioritaskan safari politik,” ungkap Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Usni Hasanudin.

Kontestasi Pilpres 2024 memang masih lama. Namun, banyak elit politik yang masif bermanuver menggalang dukungan dan elektabilitas untuk maju dalam Pilpres 2024. Getol bersafari politik untuk mendulang perhatian publik. Sebut saja langkah politik yang dilakukan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY terbaru mengunjungi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan Kamil sejauh ini memiliki elektabilitas positif pada beberapa lembaga survei nasional.

Lebih spesifik lagi, sinyal duet politik di Pilpres 2024 juga dimiliki AHY. Mengacu statement Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, AHY akan diduetkan dengan Muhaimin Iskandar. Usni menambahkan, kebijakan Golkar terkait langkah politik berbeda dari partai lainnya. Lalu, manuver politik lebih awal memang harus dilakukan bagi kandidat dengan figuritas tidak terlalu kuat.

“Manuver itu kan biasanya dilakukan oleh calon-calon yang belum kuat secara partai sebagai syarat maju. Untuk itu, mereka menggenjot elektabilitas agar dilirik partai dan diusung. Tapi, situasinya beda dengan Golkar saat ini. Figur Airlangga sudah kuat, selain bukan kultur Golkar belanja simpati sejak dini. Mereka cenderung bermanuver jelang tahun-tahun politik,” lanjutnya.

Terkait opsi dukungan hak suara, publik saat ini sebenarnya sudah bisa menilai dan bersikap. Apakah tetap memilih figur ‘karbitan’ yang dipoles dengan manuver politik dan belum diketahui track record kinerjanya. Atau, figur yang mengutamakan solusi bagi berbagai permasalahan kebangsaan. Usni menjelaskan, stabilitas Airlangga juga didukung oleh solidnya internal Partai Golkar. Partai berlambang Pohon Beringin ini memiliki grass root yang kuat.

“Tidak bermanuver sejak awal justru positif bagi Airlangga. Basis Golkar sangat kuat di daerah. Mesin politiknya di bawah juga kuat. Artinya, Airlangga tidka perlu disibukan dengan konsolidasi internal partai. Golkar saat ini jauh lebih solid dari sebelum-sebelumnya. Jadi, Airlangga bisa lebih fokus kepada pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19,” jelas Usni lagi.

Airlangga memang saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Terkait ekonomi, Airlangga mampu melejitkan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur 55,3 pada Mei 2021. Naik kompetitif dari April 2021 yang ada di slot 54,6. Angka PMI bulan Mei tersebut tertinggi di ASEAN, bahkan melewati capaian raksasa ekonomi Asia seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan lainnya.

Lalu, bagaimana dengan penanganan Covid-19? Airlangga taktis dalam merespon pandemi. Menjamin pengendaliannya, kasus aktif Covid-19 di Indonesia hanya 5,2%. Masih lebih rendah dari kasus aktif Covid-19 dunia yang mencapai 11,09%. Adapun tingkat kesembuhan di Indonesia saat ini mencapai 92%. Di atas tingkat kesembuhan global yang hanya berkisar 86,83%. Untuk kasus kematian pasien Covid-19 mencapai 2,8% berbanding 2,07% milik dunia.

“Covid-19 Krisi global dan banyak negara maju masih mencari formula penyelesaiannya. Kredit khusus akan didapatkan Airlangga dari penanganan pandemi ini secara menyeluruh. Feedback-nya sangat signifikan dari masyarakat termasuk atensi bagi lawan politiknya. Hal ini sebagai bukti cara mengelola sebuah negara beserta krisis-krisis yang menyertainya. Dari sini, elektabilitas Airlangga akan semakin kuat,” papar Usni lagi.

Hanya mengandalkan kinerja dan tanpa didorong manuver politik masif, elektabilitas positif dimiliki Airlangga. Memenuhi indikator figur Presiden 2024/2029, hasil survei KedaiKOPI menempatkan Airlangga dengan elektabilitas 17,6% sebagai tokoh parpol yang paling ideal sebagai presiden 2024. Melewati banyak nama beken lainnya seperti, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, bahkan Politisi PDI-P Puan Maharani yang notabene Ketua DPR RI.

Penegasan kapabilitas Airlangga juga diberikan Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPPM). LPPM menempatkan elektabilitas Airlangga tertinggi dengan15,7%. Unggul jauh atas nama beken seperti, Ganjar Pranowo (10,2%), Moeldoko (9,1%), Muhaimin Iskandar (8,4%), bahkan Anies Baswedan (7,2%). Adapun Partai Golkar menempel PDIP dengan selisih elektabilitas hanya 0,4%. PDIP memiliki elektabilitas 17,7%, sedangkan Partai Golkar punya tingkat keterpilihan 17,3%.

“Penyelesaian tugas negara memang menjadi prioritas Pak Airlangga. Tuntas menyelesaikan kasus Covid-19 dan memulihkan ekonomi jauh lebih bermanfaat bagi bangsa, dari sekedar sibuk bermanuver politik. Kami percaya, masyarakat memiliki rasionalitas tinggi dalam memilih pemimpinnya dan menentukan masa depan Indonesia,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurahman.(***)

 307 total views,  1 views today