Paket Komplit Airlangga Sebagai King Maker dan Capres 2024

Simakdulu, JAKARTA – Polarisasi Pilpres 2024 terus mengarah kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut dinilai paling layak sebagai king maker. Figurnya paling komplet dan lengkap sebagai Capres atau Cawapres 2024. Meski Partai Golkar sudah mengeplotnya sebagai Capres 2024.

“Airlangga termasuk kategori king maker di Pilpres 2024 yang paling lengkap. Paling komplet dari figur lainnya. Airlangga memang punya potensi besar sebagai Capres atau Cawapres,” ungkap Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby.

Status komplet Airlangga didasarkan kepada hasil survei LSI Denny JA. Dari survei yang dilakukan akhirnya muncul 3 nama sebagai king atau queen maker. Salah satunya adalah Airlangga. Acuannya tentu raihan suara minimal 3/4 hingga tiket penuh. Apalagi, Airlangga bersama Partai Golkar memiliki 85 kursi di DPR RI atau 19,34%.

Dalam temuan survei tersebut juga menunjukan elektabilitas Airlangga mencapai 5,3% pada simulasi 9 nama. Berada di atas Agus Harimurti Yudhoyono 3,8%, Puan Maharani 2%, Erick Thohir 1,9%, dan Moeldoko 0,1%. Sementara Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama dengan 23,5%. “Jika Golkar akhirnya berkoalisi dengan salah satu partai yang saat ini punya kursi di DPR maka sudah cukup memenuhi syarat pencalonan,” terang Adjie.

Survei LSI Denny JA dilakukan secara tatap muka, 27 Mei-4 Juni 2021. Jumlah respondennya ada 1.200 orang dan tersebar pada 34 provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan Margin of error (MoE) survei ini adalah sebesar +/- 2,9%. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurahman mengatakan, kalkulasi politik akan mengikuti dinamisasi perkembangan masyarakat.

“Kalkulasi politik akan terus dilakukan. Segala sesuatunya masih mungkin terjadi. Mengikuti dinamisasi yang berkembang di masyarakat. Meski demikian, semua harus dilakukan secara proporsional. Apalagi, Pak Airlangga sedang memfokuskan diri terhadap tanggung jawabnya menyelesaikan kasus Covid-19 dan memulihkan perekonomian,” kata Maman.

Memulihkan ekonomi, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 surplus USD2,36 Miliar. Nilai tersebut diperoleh dari slot ekspor yang mencapai USD16,6 Miliar. Adapun kran impor yang dibuka mencapai USD14,23 Miliar. Naik tipis 0,69% dari April 2021. Rapor positif juga dibukukan pada Maret 2021 dengan neraca USD1,57 Miliar. Untuk Februari USD2,01 Miliar, lalu USD2 Miliar di Januari.

Kepercayaan publik terhadap kinerja Airlangga memang tinggi, apalagi perekonomian terus mengalami perubahan positif. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia mencapai 55,3 pada Mei 2021. Bergerak naik dari April 2021 yang ada di level 54,6. PMI Mei 2021 tersebut dibatas ASEAN yang rata-rata ada di level 51,8. PMI untuk Vietnam (53,1), Malaysia (51,3), dan Singapura (51,7).

Untuk Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 mencapai 220,4 atau naik 17,3% dari bulan sebelumnya. Angka itu juga naik 15,6% dari periode tata waktu sama tahun sebelumnya. Raihan IPR 220,4 menjadi pertumbuhan signifikan pertama setelah terkobtraksi selama 16 akibat pandemi Covid-19. Adapun pertumbuhan IPR terkontraksi terdalam hingga minus 20,6% pada Mei 2020. Rapor impresif ekonomi juga ditegaskan dengan kinerja ekspor.

“Sikap politik tentu nanti diberikan oleh Partai Golkar. Saat ini biarkan Pak Airlangga fokus dengan tanggung jawabnya. Apalagi, kondisi perekonomian terus membaik dan tumbuh positif,” ujar Maman.

Lalu, bagaimana dengan isu Covid-19? Meredam sebaran Covid-19, Airlangga terus memperpanjang kebijakan PPKM Mikro pada 15-28 Juni 2021. Hal ini juga sebagai respon atas isu Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, terutama pasca mudik Lebaran. Hingga 28 Juni 2021, tingkat kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 5,9% pada Minggu (12/6). Untuk tingkat kesembuhan mencapai 91,3% dan kematian tercatat 2,8%.

Kasus harian Covid-29 aktif pun terkonfirmasi naik 9.868 orang. Pada 6 Juni 2021, kasus Covid-19 aktif hanya 5,3%. Untuk kasus aktif Covid-19 di dunia mencapai 7,5%. Pada pekan sebelumnya, tingkat kesembuhan juga mencapai 91,9% dengan komparasi global 90,3%. Namun, tingkat kematian 2,8% berbanding 2,1% di level global.(***)

 572 total views,  1 views today