Lebih Impresif dari Prapandemi, Ekonomi Airlangga Sukses Naikkan Konsumsi

JAKARTA – Formulasi ekonomi yang diterapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga terus bertaji. Program pemulihan ekonomi nasional semakin positif, meski dibayangi pandemi Covid-19. Sebab, konsumsi rumah tangga terkoreksi tumbuh signifikan. Tren pertumbuhannya Hannya mencapai 5,93% sepanjang Kuartal II/2021. Catatan ini melebihi pola konsumsi masyarakat sebelum pandemi Covid-19.

“Tren pergerakan ekonomi sangat positif saat ini. Industri bergerak seiring terus membaiknya tren konsumsi masyarakat. Pertumbuhan konsumsi 5,93% tentu sangat positif. Indikasi banyak aspek perekonomian sudah pulih,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umun Partai Golkar.

Konsumsi rumah tangga 5,93% tentu sangatlah positif. Perekonomian bergerak dinamis. Indikasi ‘sehatnya’ pendapatan masyarakat. Angka tersebut lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi Covid-19. Sebab, konsumsi masyarakat pada Kuartal I/2019 hanya 5,02%. Untuk konsumsi pada Kuartal II/2019 juga hanya menunjukan angka 5,18%.

“Positifnya daya beli masyarakat tentu sangat bagus perekonomian secara menyeluruh. Untuk itu, kami terus bekerja keras menekan kasus Covid-19 dengan kebijakan PPKM dan vaksinasi. Perekonomian akan positif kalau masalah Covid-19 terkendali,” terang Airlangga yang notabene Ketua KPC-PEN.

Terus mendorong konsumsi rumah tangga menjadi langkah ideal. Sebab, konsumsi rumah tangga memiliki slot hingga 57,23% dalam struktur pertumbuhan perekonomian. Menjadi pilar utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan porsi 57,23% tersebut. Angka itu juga menunjukan peningkatan kontribusi terhadap PDB dibanding Kuartal I/2021 dengan 57,6%.

Semakin impresif, perekonomian nasional juga turut didukung positifnya komponen pengeluaran lain melalui aktivitas ekspor dan impor. Sepanjang Kuartal II/2021 komponen ekspor berada pada level 31,7%. Adapun impor menunjukan porsi 31,2%. Kondisi perekonomian juga turut didukung oleh  konsumsi pemerintah sebesar 8,06% hingga pertumbuhan 7,5% untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

“Semua komponen menunjukan perbaikan. Kami tetap optimistis bisa menggerakkan perekonomian. Untuk itu, kami berharap adanya partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat agar kasus aktif Covid-19 turun terus,” papar Airlangga lagi.

Pertumbuhan sektor pengeluaran tersebut mendorong kegiatan ekonomi domestik untuk tumbuh secara kumulatif mencapai 7,07% (yoy) pada kuartal II 2021 ini. Pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07% (yoy) pada kuartal II 2021 membuat Indonesia secara teknikal keluar dari zona resesi yang telah dialami sejak empat kuartal sebelumnya.(***)

 280 total views,  2 views today