Golkar Terus Berkomitmen Naikkan Kualitas Demokrasi Indonesia

JAKARTA – Upaya pemulihan kualitas demokrasi Indonesia terus dilakukan Partai Golkar. Partai berlambang Pohon Beringin tersebut akan mendorong perbaikkan budaya politik (political culture)dan kebebasan sipil (civil liberties). Harapannya, Democracy Indeks milik Indonesia naik kembali pasca terkoreksi turun karena pandemi Covid-19.

“Upaya perbaikan kualitas demokrasi Indonesia terus dilakukan. Partai Golkar akan terus memberikan dukungan bagi upaya tercapainya demokrasi yang berkualitas,” ungkap Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam pidato kebangsaan virtual di HUT Ke-50 CSIS, Selasa (11/8).

Upaya perbaikan kualitas demokrasi mengacu data terbaru The Economist
Intellegence Unit (EUI). EUI merilis data Democracy Indeks 2020 yang menempatkan Indonesia dalam kategori negara demokrasi yang belum sempurna (Flawed Democracy). Untuk kategori fungsi pemerintahan (Functioning of Government), Indonesia diberi skor 7,5.

Skor untuk Functioning of Government menunjukkan kinerja pemerintahan Indonesia lebih baik dari banyak negara di dunia. Sebab, banyak negara di dunia masuk level median 5,6. Untuk indikator proses elektoral dan pluralisme Indonesia diberi skor 7,85. Nilai ini juga sangat baik. Adapun partisipasi politik masyarakat masih berada pada skor 6,11.

“Indonesia masih bisa memperbaiki posisi menurut Democracy Indeks. Partai Golkar akan terus mendorong tercapainya demokrasi berkualitas di Indonesia. Harus diakui, kondisi pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kualitas democracy secara global, termasuk Indonesia,” kata Airlangga lagi.

Secara umum, Democracy Indeks menggunakan beberapa parameter dalam menilai kualitas demokrasi sebuah negara. Lima indikator tersebut adalah proses elektoral dan pluralisme (electoral process and pluralism) dan fungsi pemerintahan (functioning of government). Ada juga indikator partisipasi politik (political participation), kebebasan sipil (civil liberties), dan budaya politik (political culture).

“Pandemi Covid-19 memberi pengaruh negatif di semua sektor. Untuk itu, kami terus bekerja keras menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Progresnya positif, apalagi PPKM bisa mengendalikan kurva Covid-19. Untuk pertumbuhan ekonomi sangat bagus bahkan Kuartal II/2021 melesat 7,07%,” jelas Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.

Lebih lanjut, Airlangga memberikan perhatian khusus terhadap budaya politik (political culture) dan kebebasan sipil (civil liberties). Untuk itu, pendidikan politik mendalam terus dikembangkan Partai Golkar. Adapun civil liberties diraih dengan meningkatkan rasa hormat atas kemajemukan, peningkatan toleransi kehidupan beragama, hingga penghargaan terhadap HAM.

“Budaya politik sangat penting untuk menopang bagi tumbuhnya demokrasi kita agar lebih berkualitas. Masih ada dalam penilaian masyarakat kita yang kurang percaya dan bahkan tidak percaya terhadap efektivitas sistem demokrasi. Kondisi ini tentu harus diperbaiki,” tegas Airlangga lagi.

Berkomitmen mendorong peningkatan kualitas demokrasi, Partai Golkar memiliki kebijakan dan program yang lebih terbuka. Semakin responsif dan demokratis. Peningkatan kualitas kader didorong melalui pendidikan politik. Materinya beragam, seperti kepemimpinan, geopolitik, sistem politik dan pemerintahan, juga kebijakan publik.

Untuk kebijakan publik, ada beberapa aspek yang didorong Partai Golkar. Sebut saja, perumusan kebijakan publik, sistem pengganggaran hingga evidence based policy. Formula lainnya adalah pendidikan anti korupsi hingga kemampuan komunikasi publik agar kebijakan yang diambil dapat bermanfaat dan diterima masyarakat secara luas.

Lebih riil lagi, Partai Golkar telah mendirikan GOLKAR INSTITUTE. Bentuk ikhtiar untuk meningkatkan kualitas kader dengan basic 3 pilar, yaitu ekonomi, politik dan kepemimpinan. “Partai politik sebagai pilar demokrasi harus melahirkan SDM berkualitas. Utamanya adalah meningkatkan efikasi atau ketertarikan masyarakat terhadap politik,” tutup Airlangga.(***)

 300 total views,  1 views today