Kartu Prakerja Program Best Practice dan Pilot Project Nasional

JAKARTA – Program Kartu Prakerja yang dimotori Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memang jempolan. Kartu Prakerja menjadi best practice dan pilot project bagi program nasional lainnya. Pujian bahkan sempat diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Masyarakat sekarang juga bisa mengaksesnya karena pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang 18 sudah dibuka dengan target kapasitas 800 Ribu orang.

“Program Kartu Prakerja memang sangat diminati karena memberikan banyak manfaat. Memberikan pengaruh sangat positif dan optimisme untuk melewati berbagai tantangan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19. Pemerintah juga terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Program Kartu Prakerja menjadi solusi masyarakat sepanjang pandemi Covid-19. Dengan beragam kelebihan yang ditawarkan, wajar bila KPK pun memberikan apresiasi lebih. Pimpinan KPK sebelumnya mengapresiasi Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. Sebab, mereka mampu memperbaiki tata kelola program Kartu Prakerja.

Di tangan Airlangga, program Kartu Prakerja juga mengikuti aturan yang berlaku. SOP ditetapkan secara menyeluruh, transparan, menetapkan persaingan terbuka, hingga peserta menerima secara langsung insentif program Kartu Prakerja. Terbuka terhadap kritik, seluruh rencana aksi dan saran KPK diimplementasikan dengan baik. Pimpinan KPK bahkan menyebut program Kartu Prakerja sebagai best practice.

Program Kartu Prakerja menjadi rujukan dalam pengelolaan suatu program besar dengan lingkup 514 kabupaten/Kota di Indonesia. Sangat layak sebagai pilot project, program Kartu Prakerja terbukti mampu meminimalisir banyak persoalan. Airlangga menambahkan, program Kartu Prakerja sangat proporsional menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat di daerah.

“Program Kartu Prakerja digulirkan proporsional. Mampu menjangkau dan menjawab setiap kebutuhan masyarakat, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” lanjut Airlangga yang notabene Ketua KPC-PEN.

Sangat proporsional dan ideal, kuota program Kartu Prakerja disesuaikan dengan jumlah pengangguran terdampak Covid-19 di daerah. Slotnya juga mengacu dengan ketersediaan lowongan pekerjaan sebelumnya. Ada juga pertimbangan aspek pemerataan. Lebih penting lagi, program Kartu Prakerja sangat inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, sosialiasi program Kartu Prakerja juga semakin bagus. Buktinya, program Kartu Prakerja langsung menjangkau wilayah Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua pada 2020. Jumlah peserta dari zonasi tersebut bahkan langsung meledak pada semester I/2021. “Program Kartu Prakerja sejak awal sudah memberikan banyak manfaat,” kata Airlangga lagi.

Pendaftar Program Kartu Prakerja terbuka bagi semua WNI 18 tahun ke atas, baik pencari kerja, lulusan baru, korban PHK, karyawan maupun pelaku wirausaha namun tidak sedang mengikuti pendidikan formal, tidak tercatat di DTKS Kemsos, bukan penerima BSU, BPUM, bukan TNI/Polri, ASN, Kepala Desa/Perangkat Desa, Komisaris BUMN/BUMD, Anggota DPR, DPRD. (*)

Skema Program Kartu Prakerja Semester 2 tahun 2021:

·Bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000

· Dana insentif pasca pelatihan sebesar Rp 2.400.000 yang akan diberikan sebesar Rp 600.000 selama 4 bulan

· Dana insentif pengisian 3 survei sebesar Rp 150.000 yang dibayarkan sebesar Rp 50.000 setiap survei

· Demi pemerataan, setiap KK dibatasi maksimal 2 anggota keluarga dan mereka yang sudah pernah menerima tidak dapat lagi menjadi penerima (tidak berulang)

· Penerima Kartu Prakerja dapat memilih pelatihan yang ditawarkan oleh ratusan Lembaga Pelatihan yang dapat diakses melalui 7 platform digital.

Pendaftaran Program Kartu Prakerja hanya bisa dilakukan melalui situs resmi Program Kartu Prakerja di www.prakerja.go.id dengan update informasi bisa diikuti di Instagram @prakerja.go.id.

 379 total views,  2 views today