Momen Sakral Jadi Peta Jalan Airlangga-Ganjar di Pilpres 2024

KLATEN – Haul Ki Ageng Gribig tahun ini sangat spesial. Sebab, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Airlangga dan Ganjar terus dikaitkan dengan skenario duet di Pilpres 2024. Mungkinkah momen sakral haul Ki Ageng Gribig jadi peta jalan duet Airlangga-Ganjar di Pilpres 2024 nanti?

Airlangga dan Ganjar bertemu di Rumah Eyang Reksodiharjo, Jumat (24/9). Mereka bertemu dalam acara haul Ki Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Oleh masyarakat sekitar, tempat ini sangat disakralkan. Dan, pertemuan keduanya digadang-gadang jadi duet pemimpin nasional.

“Sekarang ini masih September 2021. Masih terlalu jauh,” ungkap Airlangga usai prosesi Andun Apem saat ditanya wartawan tentang rencana koalisi bersama Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Airlangga-Ganjar memang selalu menarik perhatian publik. Sebab, mereka kerap difavoritkan masyarakat dalam berbagai survei politik yang digelar oleh lembaga independen. Mengacu hasil survei Timur Barat Research Center (TBRC) yang dirilis RMOL, elektabilitas Airlangga sudah melejit di atas.

TBRC menggelar survei terkait dinamika persepsi dan pilihan masyarakat terhadap partai politik dan tokoh bakal capres 2024, 24 Agustus-3 September 2021. Hasilnya? Posisi Airlangga meroket ke posisi pertama dengan 18,9%. Acuannya adalah 3 indikator ketokohan, seperti pengalaman, kemampuan, dan prestasi.

Di bawah Airlangga ada nama Prabowo Subianto dengan elektabilitas 9,2%. Grid berikutnya ada nama Ganjar Pranowo dengan 7,4%, lalu diikuti Puan Maharani 6,6%. Masih berada di haul Ki Ageng Gribig, candaan pun dilempar Airlangga-Ganjar terkait kecocokan keduanya bersanding dalam Pilpres 2024.

“Pertama pengamate sopo. Sing kedua, sopo sing diamati? (Pertama, pengamatnya siapa? Yang kedua, siapa yang diamati?),” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Usai melakukan tahlil, Airlangga-Ganjar melepas distribusi kue apem dengan menggunakan ojek online. Kehadiran ojek online untuk mensikapi kondisi pandemi Covid-19. Pada kondisi sebelum pandemi Covid-19, kue apem biasanya dibagikan secara langsung kepada pengunjung dengan cara dilemparkan. Acara Yaqowiyu tersebut tetap dilestarikan.

“Saat ini kondisinya sedang pandemi, penyesuaian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Kalau melihat situasi di Klaten, penanganan Covid-19 sudah lebih baik. PPKM sudah turun ke Level 3 dan vaksinasi terus digulirkan,” tegas Airlangga yang menjabat Ketua KPC-PEN.

Lebih lanjut, Airlangga merupakan salah satu tokoh keturunan Ki Ageng Gribig. Tekadnya pun bulat, yaitu melanggengkan tradisi turun temurun yang sudah berlangsung ratusan tahun tersebut. Airlangga pun menambahkan, tradisi Yaqowiyu bisa menghidupkan ekonomi kerakyatan karena masyarakat bergotong royong membuat apem.

“Sebagai tokoh yang sudah meninggal ratusan tahun lalu, Simbah (Ki Ageng Gribig) masih bisa menghidupkan ekonomi kerakyatan. Dalam tradisi Yaqowiyu ini ada nilai ekonomi yang luar biasa. Untuk membuat apem saja sampai 6 ton. Belum lagi kunjungan warga dari luar daerah Klaten yang tentunya menggeliatkan ekonomi,” kata Airlangga.(*)

 280 total views,  2 views today