Airlangga Sukses Realisasikan 55,3% Anggaran PEN per 1 Oktober
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memang conductor jempolan. Bisa me-manage berbagai isu dengan sangat baik, seperti pandemi Covid-19 dan ekonomi. Menariknya, action tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pembiayaan. Hasilnya? Realisasi serapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih di angka separo 55,3% dengan sisa waktu 2021 sekitar 3 bulan. Ada penghematan besar.
“Anggaran PEN yang terserap mencapai 55,3% dari pagu. Kami optimalkan potensi anggaran yang ada. Sejauh ini impactnya positif karena kasus Covid-19 turun dan ekonomi tumbuh stabil,” ungkap Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.
Hingga 1 Oktober 2021, serapan dana PEN mencapai 55,3% atau Rp411,7 Triliun. Adapun pagu PEN untuk tahun ini berjumlah Rp744,7 Triliun. “Track record penanganan Covid-19 harus dipertahankan karena impactnya ke mana-mana. Untuk itu, kami tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Program vaksinasi Covid-19 juga dijalankan,” tegas Airlangga.
Detail menggunakan alokasi dana PEN, kluster Kesehatan sudah menghabiskan Rp104 Triliun hingga awal Oktober. Slotnya sekitar 48,4% dari pagu yang siapkan. Adapun besaran paginya adalah Rp214,96 Triliun. Realisasi serapan dana PEN sebesar 63,9% terjadi pada kluster Perlindungan Sosial. Serapannya mencapai Rp117,3 Triliun dengan angka pagu Rp186,64 Triliun.
Untuk kluster Program Prioritas, realisasi serapan dana PEN mencapai Rp62,5 Triliun. Angka tersebut memiliki slot sekitar 53% dari pagu berjumlah Rp117,94 Triliun. “Penggunaan anggaran harus akurat. Artinya, sesuai dengan kebutuhan. Ini kan uang rakyat, jadi harus dijaga sebaik-baiknya karena harus dipertanggungjawabkan,” papar Airlangga yang notabene Ketua Umum Partai Golkar.
Lebih lanjut, Airlangga juga memberikan support penuh bagi ekonomi kerakyatan. UMKM dan korporasi terus dihidupkan hingga dana PEN terserap 42% atau senilai Rp68,43 Triliun. Adapun pagu yang disiapkan berjumlah Rp162,4 Triliun. Semakin menarik, UMKM onboarding dalam ekosistem digital tumbuh signifikan 99%. Angka riilnya ada pada 15,9 Juta UMKM sudah go digital. Sebelum pandemi, jumlah UMKM go digital hanya 8 Juta saja.
Hanya saja, jumlah pelaku UMKM go digital tersebut baru 24,9% saja. Sebab, pelaku UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia ada 65 Juta unit. “UMKM dan Korporasi terus berkembang semasa pandemi Covid-19. Hal ini sebagai cara bagi masyarakat mengakses ekonomi. Kami juga dorong agar mereka bertransformasi secara digital,” tegas Airlangga lagi.
Efektivitas penggunaan dana PEN juga terlihat dari kluster Insentif Usaha. Kluster ini memiliki serapan tertinggi dengan 94% dari pagu Rp62,83 Triliun. Untuk realisasi riilnya Rp59,4 Triliun. “Kami memberikan banyak insentif untuk membuat dunia usaha tetap kompetitif. Hasilnya sejauh ini memuaskan karena ekonomi sudah berada dalam track yang benar,” tutup Airlangga.(***)
394 total views, 1 views today