Bonus Demografi Harus Diikuti Kualitas, Kemenparekraf Latih SDM Ekraf Video, Kriya dan Musik

JAKARTA – Peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu target Kemenparekraf/Baparekraf. Termasuk peningkatan kualitas SDM ekonomi kreatif sektor video, kriya, dan musik.

Peningkatan tersebut dilakukan melalui Kegiatan Temu Teman Industri Kreatif (TEMATIK): Pelatihan SDM Ekonomi Kreatif untuk Subsektor Video, Kriya, dan Musik, Sabtu-Minggu (30-31/10/2021), di Hotel Mercure Batavia, Jakarta.

Untuk menyukseskan kegiatan ini, Kemenparekraf menunujk koordinator edukasi 1, Kemal Akbar, mengampu subsektor Video, dan koordinator edukasi 3, Toar RE Mangaribi, yang mengampu subsektor Musik.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Wisnu Bawa Tarunajaya, berharap peserta mengikuti kegiatan dengan serius. Karena, narasumber adalah profesional sudah kompeten yang dari proses pengalaman panjang di bidangnya.

“Selain itu, bonus demografi yang dimiliki Indonesia, harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia, termasuk di ekonomi kreatif,” katanya.

Wisnu Bawa menjelaskan, SDM adalah faktor utama maka Pelatihan ekraf ini, tidak hanya mengembangkan produk saja tetapi juga kompetensi.

“Pada masa covid 19 ini kita dituntut untuk terus berkreasi dengan adaptasi mampu  menyesuaikan diri juga dapat mengikuti perkembangan yang baru. Kita harus berinovasi dengan meniru atau mengadopsi, membandingkan dengan produk orang lain dengan menyesuaikan  budaya kita, dan membuatnya  lebih bagus kualitasnya. Juga berkolaborasi, bekerjasama dengan orang lain,” katanya.

Panitia penyelenggara kegiatan, yaitu Koordinator Edukasi II, Jemmy Alexander, menyampaikan jika pelatihan ini telah berjalan di lima titik lokasi.

“Outputnya adalah para peserta diharapkan bisa meningkatkan kapasitas SDM dan berinovasi dengan produk dan karya,” katanya.

Pernyataan senada disampaikan Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti.

“Peserta tidak hanya diberikan materi, tapi juga diajak untuk praktek yang dibimbing oleh narasumber. Maka output kegiatan ini dapat terlihat dari pemahaman peserta dari menciptakan karya yang menjadi tugas praktek,” katanya.

Analis Kebijakan Ahli Madya / Koordinator Edukasi 3 Kemenparekraf, Toar Mangaribi, menjelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan ini.

“Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan kapasitas SDM ekonomi kreatif di subsektor Video, Kriya, dan Musik. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran adalah Pelaku Ekonomi Kreatif  subsektor Video, Kriya dan Musik di wilayah DKI Jakarta. Kita berharap kegiatan ini meningkatkan SDM Ekonomi kreatif  yang unggul dan berdaya saing,” katanya.

Pelatihan sendiri diikuti 150 orang, terdiri dari subsektor Video 50 orang, subsektor Kriya 50 orang, subsektor Musik 50 orang.

Narasumber untuk subsektor Video Arletta Danisworo, MC dan TV Presenter, dan Hilbram Dunar, Presenter, Motivator, dan Public Speaking Trainer

Untuk Subsektor Kriya, narasumbernya adalah Achmad Hafiz, Co-Founder UME ASIA dan Founder AIUEO , dan Siti Maryam, Asisten Produksi UME ASIA.

Sedangkan di Subsektor Musik, ada Badai Kerispatih, Musisi Personel Kerispatih, serta Budy Ace, Ketua Indonesia Music Forum.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Sebab, sebelum memasuki ruangan para narasumber, peserta dan panitia mengikuti Swab Test Antigen setiap harinya.(*)

 345 total views,  1 views today