Pandawa Nusantara Meminta Presiden Jokowi Untuk Mengganti Mendikbudristi
JAKARTA – Dunia pendidikan Indonesia memasuki senjakala. Gagap menjawab isu-isu yang berkembang hingga menjadi luar. Untuk itu, perlu penyegaran. Menjawab tuntutan jaman menurut takaran kecerdasan, inovatif, dan moralitas tinggi. Menempatkan pembinaan moral dan mental peserta didik sebagai pondasi. Merespon ini, Persaudaraan Aktivis dan Warga Nusantara (PANDAWA Nusantara) menginginkan reshuffle.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makariem dinilai gagal menjawab isu yang berkembang. Meresponnya dengan ‘kekuasaan’. Menerbitkan Peraturan Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Peraturan ini menyebabkan polemik di tengah masyarakat.
“Sebetulnya peraturan ini tidak perlu dibuat, seandainya programnya Menteri Nadiem Makariem fokus pada pembinaan moral dan mental peserta didik. Apalagi, setiap perguruan tinggi memiliki peraturan tersendiri terkait hal ini,” ungkap Ketua bidang Pendidikan PANDAWA Nusantara Pahman Habibi.
PANDAWA Nusantara pun berargumen. Keluarnya peraturan tersebut sebagai bentuk kebingungan dari Nadiem Makariem. Apa yang harus dikerjakannya di lembaga yang dipimpinnya? Padahal, formulasi Nadiem Makariem diharapkan bisa terus mencerdaskan kehidupan bangsa dengan disertai ketinggian moral. Pahman menerangkan, perubahan harus dilakukan dunia pendidikan.
“Menteri Nadiem Makariem tidak menyelesaikan masalah. Tapi, justru membuatnya berlarut tanpa penyelesaian tuntas. Gagal mencerdaskan bangsa dan menanamkan nilai moral. Jadi, perlu ada perubahan mendasar. Menteri Nadiem Makariem layak diganti untuk menghadirkan pendidikan lebih baik,” terang Pahman.
Sajak awal, penempatan Nadiem Makariem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menuai polemik. Secara kasat mata, masyarakat umum bisa melihat Nadiem Makariem kurang tepat ditempatkan pada pos menteri tersebut. Nadiem Makariem lebih pas berada di kementerian lain. Sebut saja, Kementerian Perhubungan atau di pos Kementerian Investasi, atau bahkan Menteri Komunikasi dan Informasi.
“Perlu diketahui, Menteri Nadiem Makariem belum memberikan prestasi yang membanggakan. Apalagi, kondisinya saat ini dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Berbeda dengan kementerian lain yang impresif menyeimbangkan kesehatan dan pemulihan ekonomi sepanjang pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.
Kayak sebagai catatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) idealnya memilih orang yang memiliki fokus pada sektor pendidikan. Ada begitu banyak profesor atau rektor dari berbagai perguruan yang memiliki keahlian dalam membenahi sektor pendidikan di Indonesia. Pahman pun mengatakan, Jokowi harus mencari figur menteri yang paham kultur pendidikan Indonesia.
“Atas nama PANDAWA Nusantara, kami mendesak Presiden Jokowi mencari menteri yang memahami kultur pendidikan di Indonesia. Harapannya, dunia pendidikan Indonesia semakin maju dan berkembang. Jika Nadiem ingin tetap dipertahankan, sebaiknya digeser keposisi kementerian lain,” kata Pahman.(***)
590 total views, 2 views today