Peluang 50:50 Airlangga-Ganjar dan Prabowo-Puan di Pilpres 2024
JAKARTA – Peluang figur-figur dalam kontestasi Pilpres 2024 tertakar. Kekuatan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto-Puan Maharani tetap berimbang 50:50. Acuannya polarisasi koalisi yang dimotori Partai Golkar dan PDIP-Gerindra. Komposisi tersebut pun potensial munculkan perang bintang.
Melalui Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Partai Golkar secara resmi sudah membuka pintu bagi Ganjar yang juga Politisi PDIP bergabung di Pilpres 2024. Jika skenario ini mulus, maka komposisi Airlangga-Ganjar akan menjadi penantang ideal bagi Prabowo-Puan. Oleh beberapa kalangan, peluang rivalitas pun menjadi berimbang 50:50.
“Peluang menang pasangan Airlangga-Ganjar dan Prabowo-Puan adalah 50:50. Faktor pengaruhnya adalah kebutuhan kesempatan sama sebagai formatur pemerintah. Publik juga punya keinginan memilih Capres dan Cawapres dari kalangan nonelite,” ungkap Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo.
Wasisto juga berasumsi, peluang Ganjar membelot dari PDIP tinggal menunggu momentum. Artinya, tinggal menunggu kenaikkan elektabilitas Puan. Sejauh ini, Ganjar tidak mau terbawa ego untuk segera pindah dari PDIP. Apalagi, posisi Ganjar sangat populer dan menempati posisi 5 besar Capres favorit.
Ganjar juga memiliki posisi strategis dengan berada pada dua kaki. Mencitrakan diri sebagai kader PDIP yang loyal, lalu membiarkan publik mengangkat dirinya sebagai Capres ideal melalui berbagai lembaga survei. Secara tegas, Wasisto yakin bila Ganjar akan menyeberang sebelum masa pendaftaran kandidat Pilpres 2024.
“Persepsi positif atau negatif kembali lagi pada manuver politik Ganjar. Bila mengalir sendiri tanpa hanyut ke arus deras sebenarnya, maka Ganjar sudah mendapatkan citra positif. Apabila nanti ada sindiran dari elit PDIP, maka persepsi publik akan naik,” terang Wasisto.
Lebih lanjut terkait dengan konfigurasi partai politik, sejatinya koalisi akan terbentuk menurut tren elektabilitas para calon. Semakin kental, pasangan Airlangga-Ganjar akan didukung Golkar, NasDem, dan Demokrat. Partai-partai tersebut berambisi menyudahi dominasi PDIP yang sudah 10 tahun berkuasa. Wasisto menegaskan, perang bintang akan terjadi.
“Bila Ganjar dan Prabowo konsisten di posisi lima besar, justru bisa berdampak munculnya perang bintang. Sebagian partai-partai akan memihak ke kubu Golkar dan sisanya bergabung dengan PDIP,” tegas Wasisto.(*)
287 total views, 1 views today