Kebijakan Airlangga Selalu Sukses, Kini Kartu Prakerja Tersalurkan 95%
JAKARTA – Kebijakan-kebijakan yang digulirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selalu menuai sukses besar. Manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Menjadi solusi atas belitan problem kesehatan dan ekonomi selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah program Kartu Prakerja mampu terserap hingga 95%.
“Program Kartu Prakerja terakselerasi dengan baik. Serapannya sudah mencapai 95% dari pagu yang dianggarkan. Masyarakat memang memberikan respon luar biasa terhadap program ini. Sebab, manfaat besarnya bisa langsung dirasakan,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Memiliki serapan 95%, program Kartu Prakerja sudah mencairkan anggaran Rp11,5 Triliun. Dana tersebut digunakan oleh 5,68 Juta masyarakat Indonesia yang tersebar pada 514 kabupaten/kota. Airlangga menjelaskan, program Kartu Prakerja memberikan masa depan kembali bagi masyarakat terdampak Covid-19.
“Jadi hampir seluruhnya sudah diserap dalam program Kartu Prakerja. Program ini memberikan masa depan cerah bagi masyarakat terdampak pandemi. Kami juga gembira karena usaha yang mereka lakukan setelah mengambil pelatihan sukses,” ujar Menko Airlangga.
Perlu diketahui, Kartu Prakerja menjadi program perlindungan sosial (perlinsos) terbaik dan apresiasi dunia. Pengakuan diberikan langsung oleh Bank Dunia. Program ini menawarkan peluang skilling, upskilling, dan reskilling para pesertanya. Sejak kali pertama digulirkan April 2020, wajar jumlah pendaftarnya minimal mencapai 75 Juta orang hingga awal Oktober 2021.
Dan, program Kartu Prakerja sudah memenuhi semua aspek ideal tersebut. Program ini bisa beradaptasi dan lincah, termasuk masuk dalam wilayah-wilayah yang membutuhkannya. Lebih spesial, program ini sudah diimplementasikan kepada sekitar 11,4 juta peserta. Menegaskan juga posisinya sebagai conditional cash transfer di masa pandemi Covid-19.
Dalam teknis implementasinya, program Kartu Prakerja menjadi pionir Government to Person (G2P) program di Indonesia. Melibatkan fintech berdampingan dengan bank sekaligus. Membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia secara signifikan. Ada 27% peserta yang akhirnya memiliki rekening tabungan atau e-wallet. Kini sekitar 92% peserta bahkan menggunakan e-wallet.
“Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan. Dalam 6 bulan programnya masih sama, lalu 6 bulan berikutnya diharapkan sudah bisa luring,” tegas Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.
Beragam capaian positif tersebut pun mendapat respon dari Pengamat Ekonomi-Center of Reform Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet. Ia menilai realisasi ini menunjukkan efektivitas program Kartu Prakerja dalam membantu perbaikan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Realisasi program Kartu Prakerja hingga 95% jadi salah satu faktor pendorong konsumsi masyarakat. Trennya tentu sangat positif, meski di tengah pandemi Covid-19. Artinya program ini berhasil membantu masyarakat bertahan,” kata Yusuf.(***)
302 total views, 2 views today