Airlangga Akselerasi Nilai Ekonomi Digital Jadi USD70 Miliar
JAKARTA – Nilai ekonomi digital Indonesia terus menggelembung. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sukses mengakselerasi angka ekonomi digital hingga USD70 Miliar sepanjang 2021. Nilai tersebut pun naik fantastis dari periode sama tahun sebelumnya.
“Masa depan ekonomi digital Indonesia sangat luar biasa. Nilainya sangat besar bahkan tembus USD70 Miliar. Kondisi ini menjadi penegas stabilitas pemilihan ekonomi di seluruh lini,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Dengan nilai USD70 Miliar, ekonomi digital Indonesia tumbuh 49%. Sebab, pertumbuhan ekonomi digital pada 2020 hanya USD47 Miliar. Airlangga menerangkan, pandemi Covid-19 ikut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Sebab, teknologi digital jadi solusi aktivitas masyarakat selama pandemi.
“Teknologi digital saat ini sudah jadi bagian kehidupan sehari-hari. Semakin di akselerasi lagi, saat ini kondisinya sedang pandemi Covid-19. Masyarakat di semua lini sangat mengandalkan teknologi digital tersebut,” terang Airlangga yang menjabat Ketua KPC-PEN.
Dengan pertumbuhan pesat, wajar bila Indonesia menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN. Indonesia menyumbang 41,9% transaksi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Transaksi ekonomi digital Indonesia sepanjang 2020 mencapai USD55 Miliar atau sekitar Rp627 Triliun.
Angka tersebut pun tumbuh 11% dari ahun sebelumnya. Memberi kontribusi 9,5% terhadap PDB Indonesia.Lebih lanjut, pasar domestik ekonomi digital juga sangat kompetitif. Jumlah penduduk usia produktif lebih dari 191 juta atau 70,7%. Semakin menarik, komposisinya sebagian besar generasi Z dan generasi milenial.
Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan memberikan kontribusi terhadap PDB nasional hingga Rp4.531 Triliun pada 2030. Slotnya mencapai 18%. Adapun potensinya total PDB mencapai Rp24 Ribu Triliun. Airlangga menambahkan, rapor positif ekonomi digital menjadi bukti besarnya peluang ekonomi digital Indonesia.
“Ekonomi digital di Indonesia posturnya besar. Masih terbuka lebar untuk terus tumbuh, apalagi didukung oleh jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia,” lanjut Airlangga yang notabene Ketua Panitia Presidensi G20 Indonesia.
Terus berkembangnya ekonomi digital Indonesia pun tidak lepas dari perbaikan jaringan infrastrukturnya. Indonesia mengadopsi gelombang teknologi terbaru. Sebut saja, jaringan 5G, Blockchain, artificial intelligence. Airlangga menegaskan, penerapan teknologi mendorong efisiensi dan produktivitas.
“Penerapan teknologi akan menaikkan efisiensi dan produktivitas. Ada juga penciptaan inovasi dan inklusivitas dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu, upaya peningkatan tata kelola dan keamanan perlu ditingkatkan,” tegas Airlangga.
Menjawab potensi besar dan tantangan yang muncul, pemerintah terus memberi ruang digital yang besar. Strategi ini dengan diikuti pendekatan strategi dari hulu, tengah, dan hilir. Untuk zonasi hulu, pemerintah fokus pada literasi digital. Ada lebih dari 110 institusi yang dilibatkan. Backgroundnya adalah akademisi lembaga pemerintah dan sektor privat.(*)
319 total views, 1 views today