Airlangga Turunkan Pengangguran di Tengah Pandemi Covid-19
JAKARTA – Pengangguran tetap surut selama pandemi Covid-19. Prestasi ini menjadi bukti kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebab, upaya perbaikan ekonomi yang dilakukan secara menyeluruh pada akhirnya dinikmati masyarakat secara langsung.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif bagi sekitar 2 Juta orang masyarakat. Angka itu memiliki slot sekitar 20,32% dari jumlah penduduk Indonesia. Adapun jumlah masyarakat yang menganggur mencapai 1,82 Juta orang. Jumlah bukan angkatan kerja karena Covid-19 mencapai 700 Ribu Orang.
Mereka yang tidak bekerja mencapai 1,39 Juta orang. Memberi impact negatif semakin besar, sebanyak 17,41 Juta orang pun mengalami pengurangan jumlah jam kerja. Airlangga mengungkapkan, penurunan pengangguran menjadi sinyal positif cerahnya perekonomian Indonesia saat ini.
“Angka pengangguran terus menurun. Hal ini menjadi indikator positifnya pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah pada akhirnya bisa membantu masyarakat mendapat kesejahteraannya,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), serapan tenaga kerja terus membaik seiring terkendalinya pandemi Covid-19. Indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT) Januari-Agustus 2021 mencapai 6,49%. Turun menjanjikan dari periode sama tahun sebelumnya yang berada pada grid 7,07%.
Setelah naik akibat pandemi Covid-19, kini tingkat pengangguran mulai mendekati kondisi normal. Artinya, kondisi pengangguran sebelum pandemi. Mengacu data BPS, TPT pada 2019 mencapai 5,23%. Airlangga menerangkan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta seluruh elemen masyarakat.
“Penanganan Covid-19 menjadi kunci semuanya. Pada akhirnya kesehatan dan ekonomi bisa diseimbangkan. Kami gembira karena dukungan masyarakat sangat besar, utamanya dalam menjaga protokol kesehatan. Kini pengangguran mendekati kondisi sebelum pandemi,” terang Airlangga yang notabene Ketua KPC-PEN.
Serapan tenaga kerja tersebut tidak lepas dari positifnya beragam kinerja industri. Untuk sektor perdagangan dan industri olahan tercatat menyerap 2,26 Juta tenaga kerja dalam setahun terakhir. Sektor pertanian mampu menyerap sekitar 1,1 Juta orang, meski angka tersebut sebenarnya mengalami penurunan.
Sektor lain yang kompetitif dan mengalami peningkatan serapan kerja diantranaya industri pengolahan dan perdagangan. Sektor lainnya ada akomodasi, jasa, dan industri makanan-minuman. Airlangga mengatakan, wajah perekonomian masyarakat Indonesia kini semakin kondusif.
“Ada banyak lini yang tumbuh optimal. Situasi ini tentu berpengaruh besar terhadap serapan tenaga kerjanya. Dengan kondisi tersebut, perekonomian Indonesia secara menyeluruh semakin kondusif,” kata Airlangga yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Presidensi G20 Indonesia. (***)
546 total views, 1 views today