Rapor Positif Neraca Perdagangan Airlangga Berlanjut, November 2021 Surplis USD3,51 Miliar

JAKARTA – Perdagangan Indonesia terus mempertahankan tren positifnya. Hasilnya, neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 kembali surplus untuk ke-19 bulan beruntun. Nilai neraca perdagangannya pun mencapai USD3,51 Miliar. Surplus tersebut didorong oleh beberapa komoditas dengan serapan pasar yang besar.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia bergerak impresif. Nilai ekspor mencapai USD22,84 Miliar, lalu pergerakan impor berjumlah USD19,33 Miliar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia berhasil mempertahankan tren positifnya secara beruntun.

“Neraca perdagangan surplus secara terus menerus. Hal ini tentu sangat bagus. Ada pendapatan besar bagi negara. Perekonomian Indonesia juga sangat sehat. Pemulihan ekonomi nasional tetap on the track,” ungkap Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.

Kompetitifnya neraca perdagangan Indonesia tidak lepas dari saya tarik komoditas yang ditawarkan. Kelompok komoditas yang memberikan kontribusi maksimal adalah bahan bakar mineral (HS27), lemak minyak hewan nabati, hingga besi dan baja. Airlangga menerangkan, serapan beberapa komoditi optomal.

“Pasar mampu menyerap beberapa komoditi Indonesia dengan slot besar. Seiring pemilihan ekonomi global, tentunya peluang komoditi lain tetserap besar pun terbuka,” terang Airlangga yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar.

Ditopang serapan komoditi, Amerika Serikat masih menjadi pasar yang pitensial. Serapan komoditinya menghasilkan aliran income USD1,8 Miliar. Komoditi utamanya adalah pakaian, asesoris rajutan, dan asesoris bukan rajutan. Aliran pendapatan optimal juga diberikan Filipina dengan nilai USD801,8 Juta. Komoditi utamanya adalah mineral, kendaraan, dan lainnya.

Surplus neraca perdagangan pun semakin optimal dengan serapan komoditi di Malaysia. Negeri Jiran mampu mengalirkan income sekitar USD687,8 Juta. Adapun komoditi utamanya adalah bahan bakar mineral hingga lemak minyak hewan nabati. “Amerika, Filipina, dan Malaysia tetap pasar ekspor potensial bagi Indonesia. Kami juga terus menguatkan pasar di negara lain,” katanya.

Lebih lanjut, mendapat suntikan neraca perdagangan November 2021 dengan USD3,51 Miliar, kas pu bertambah gendut. Sepanjang 2021, total surplus neraca perdagangan mencapai USD34,32 Miliar. Lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,52 Miliar.(*)

 315 total views,  1 views today