Kementan: Potensi Mengembangkan Paprika Sangat Menjanjikan

BANDUNG BARAT – Kementerian Pertanian akan mendorong agar budidaya paprika di Kabupaten Bandung Barat dapat lebih dikembangkan. Pasalnya, komoditas ini sangat menguntungkan.

Hal itu disampaikan usai Ngobras Penyuluhan Pertanian On The Spot (OTS) dengan tema ‘Paprika Eksotik Menguntungkan’, Kamis (3/2/2022), di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan petani dan penyuluh harus mendapatkan pengetahuan agar komoditas dapat dikemas lebih menarik.

“Yang harus kita lakukan adalah meningkatkan nilai dari produk pertanian. Artinya kemasan pun menjadi sangat penting untuk menaikkan nilai jual,” katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin, yang hadir dikesempatan tersebut mengatakan potensi untuk mengembangkan paprika sangat menjanjikan.

“Namun, pengembangannya harus mengikuti sistem budidaya yang di anjurkan oleh penyuluh. Oleh karena itu, kita minta penyuluh mendampingi agar petani tahu bagaimana menanam budidaya paprika yang baik. Selain itu, pengemasan pasca panen juga harusĀ  baik,” ujarnya.

Bustanul berharap budidaya paprika ini bisa lebih maju lagi, dan bisa menyuplai pasar.

“Tentu kita juga berharap pendapatan petani yang mengelola komoditas iniĀ  juga meningkat pendapatannya. Apalagi pangsa pasarnya masih cukup besar, sekitar 60 persen. Harganya juga menarik dan tidak terlalu fluktuatif. Intinya, usaha budidaya paprika ini sangat menguntungkan,” jelasnya.

Sementara Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan, menjelaskan potensi lahan di Bandung Barat tahun 2020 untuk tanaman pangan, utamanya padi, se luas panen 30 ribu hektare.

“Produksinya memcapai 172 ribu ton kurang lebih. Sedangkan komoditas hortikultura lainnya seperti cabai, sekitar 30 persennya berisi tomat, dan cabai rawit. Sedangkan untuk paprika sekitar 17 persen,” katanya.

Dijelaskannya, salah satu dukungan Pemda untuk budidaya paprika antara lain, penerapan smart farming internet of thing.

“Kemudiaan kita fasilitasi bangsal pasca panen, sekolah lapang booth handling teknis,” jelasnya.

Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan petani saat ini dituntut untuk menguasai on farm dan off farm.

“Petani tidak bisa lagi hanya tanam, panen, jual. Tetapi harus tahu juga cara mengolah, packaging, hingga mengenal pasar,” tuturnya.

 279 total views,  1 views today