Kementan Tingkatkan Kapasitas dan Pengetahuan Petani Melalui Pemberdayaan Berkelompok
KOLAKA UTARA – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM Pertanian.
Hal ini dilakukan untuk mendukung mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian ( Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.
“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar SYL.
Kepala BPPSDMP kementan, Dedi Nursyamsi, juga mengatakan pentingnya peningkatan SDM.
“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ujarnya.
Salah satu program yang dimaksimalkan Kementan untuk mendukung peningkatan kualitas SDM pertanian adalah READSI.
Mengawal kegiatan kelompok tani binaan READSI, Aisa Rauf sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Provinsi Sultra serta Dinas Pertanian dan Hortikultura kabupaten Kolaka Utara, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan 7 kelompok tani di Desa Kalahunde, Kecamatan Pakue Tengah.
Aisa memberikan motivasi dan mengevaluasi capaian kerja Tenaga ahli pemberdayaan kabupaten dan fasilitator desa untuk meningkatkan kualitas SDM petani.
Perwakilan dari 7 Poktan menceritakan banyak manfaat dari program READSI seperti pelatihan SL, bantuan saprodi dan bantuan alsintan. Hasil panen kelompok tani juga meningkat, penggarapan lahan yang tadi nya tidur pun menjadi meningkat dengan lahan yang produktif sekitar 90%.
“Anggota KWT yang awalnya membeli sayur, kini telah menjual sayur dari pekarangan rumah. Rata-rata pendapatan yang diperoleh oleh anggota berkisar Rp. 30.000 sampai Rp.70.000 per sekali panen sayur,” ucap Aminah, anggota KWT.
Hasil evaluasi dari kegiatan KWT ini cukup baik dan harus selalu ditingkatkan untuk ke depan agar semakin meningkat dan bisa memberikan kesejahteraan para anggota ,dan harapan para Ibu- Ibu terus semangat dan bekerja keras meningkatkan keaktifan dalam pertemuan kelompok maupun kegiatan selain pertemuan rutin.
Peningkatan hasil panen dan perubahan pola pikir petani yang dihasilkan ini tidak lepas dari kerja keras tenaga ahli pemberdayaan, Fasilitator Desa dan Penyuluh lokasi wilayah program READSI yang terus mengawal kelompok tani.
Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI), merupakan inisiasi perluasan Proyek Rural Empowerment and Agricultural Development (READSI) yang dilaksanakan 2008 sampai 2014 di 5 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah.
Pendanaannya berasal dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dari International Fund for Agricultural Development (IFAD). Proyek READSI dinilai sebagai proyek yang berhasil oleh Bappenas.
Tujuan Proyek READSI adalah memberdayakan rumah tangga di pedesaan di Sulawesi, Kalimantan Barat dan NTT, baik secara individu maupun secara kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan.
461 total views, 1 views today