KUR Pertanian Cukup Diminati Petani di Pandeglang

PANDEGLANG – Kredit Usaha Rakyat (KUR) rupanya cukup diminati oleh petani di Kabupaten Pandeglang, Banten. Dinas Pertanian (Distan) Pandeglang mengklaim penyerapan KUR untuk para petani di Kabupaten Pandeglang sangat bagus.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kehadiran KUR adalah salah satu upaya negara untuk memastikan kesejahteraan bagi para petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

“Kami mendorong petani agar berani memanfaatkan layanan program KUR yang disediakan negara, sebagai upaya negara meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia,” kata Mentan SYL, Sabtu (2/1).

Mentan SYL melanjutkan, KUR ini dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar. Dengan bunga yang hanya 6 persen per tahun ditambah kemudahan dalam mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani.

“Turunnya suku bunga KUR menjadi angin segar bagi petani. Dimana KUR untuk petani skemanya berbeda dengan KUR pada umumnya,” tambahnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy Edhy menerangkan, petani mendapatkan keringanan untuk membayarnya, yakni dapat dibayar dan boleh dicicil pada saat produk pertaniannya sudah menghasilkan (panen).

“Ini tentu memudahkan para petani, misalnya petani mengajukan KUR Rp 50 juta (tanpa agunan) untuk modal usaha taninya yang berupa tanaman padi atau jagung,” ujar Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menambahkan, tahun ini pemerintah menurunkan suku bunga menjadi 6 persen per tahun dan tanpa agunan untuk pinjaman maksimal Rp 50 juta.

Sarwo Edhy menggambarkan, tanaman tersebut baru menghasilkan setelah kurang lebih tiga bulan. Jadi ketika sudah 3 bulan, petani dapat melunasinya.

“Tahun sebelumnya bunga KUR 7-8 persen, tapi sekarang menjadi 6 persen. Ini pasti tidak akan memberatkan petani,” pungkas Sarwo Edhy.

Kepala Distan Pandeglang, Budi Januardi mengatakan, banyak para petani yang merasa terbantu oleh program KUR tersebut.

“Ada beberapa (Memanfaatkan pinjaman KUR), KUR ini banyak yang sudah mengakses misal dari BRI dan BNI,” kata Budi.

Pada 2020, Kementan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) mengalokasikan Rp 17 miliar. Namun, Budi belum bisa merinci berapa jumlah alokasi dana KUR yang sudah terserap oleh para petani. Karena Himbara belum belum menyetorkan data penyerapan KUR ke Distan Pandeglang.

“Data persisnya dari Bank yang bersangkutan belum menyetorkan. Tapi beberapa bulan lalu penyerapannya sudah bagus,” jelasnya.

Budi berharap, petani yang mengambil program tersebut dapat memanfaatkannya untuk modal pertanian.

“Dengan begitu petani di Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan jumlah produktivitas hasil pertaniannya,” pungkasnya.

 337 total views,  1 views today