Airlangga Respon Positif Hijaunya IHSG di Awal Tahun 2021
JAKARTA – Perekonomian Indonesia tumbuh kondusif di awal tahun 2021. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menghijau. Bergerak kompetitif, IHSG kini menyentuh level 6.127. Indonesia pun sangat optimistis bisa memenuhi target IHSG 7.000. Kepercayaan pasar terus meningkat. Indonesia pertengahan Januari 2021 segera menjalankan vaksinasi Covid-19, selain itu kemudahan berusaha didorong juga oleh UU Cipta Kerja.
“Alhamdulillah, IHSG sudah masuk jalur positif lagi. Dari monitor, angkanya terus membaik dan kembali ke-6.127. Angka tersebut tentu menjadi respon kompetitif dari pasar,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Mengacu penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2020, IHSG sempat menyentuh level 6.036,17 pada penutupan Selasa (29/12). Artinya, terjadi penguatan hingga 53,7% dibandingkan level terendah sepanjang 2020. IHSG sempat berada pada titik 3.937,6 pada 24 Maret 2020 silam. Lebih lanjut, pasar modal mendapatkan momentum kompetitif.
Laku, kepercayaan para investor terhadap pasar modal pun meningkat signifikan pada Selasa (29/12). Jumlah investor yang masuk pasar modal naik 56% dari 31 Desember 2019. Angka riilnya 3,87 Juta atau meningkat 1,39 Juta. Menariknya, pendidikan peningkatan jumlah investor didominasi domestom dengan umur di bawah 30 tahun dengan slot 54,79%. Imbasnya, nilai pengelolaan investasi di pasar modal pun meningkat di tengah pandemi Covid-19.
“Dan, saya tegaskan kalau kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan. Tidak saling bertentangan karena trennya positif,” terang Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Hingga Senin (28/12), peningkatan NAB Reksadana mencapai 6,85%. Posisinya kini berada di angka Rp579,33 Triliun. Bandingkan dengan 2019 yang berada di spot Rp542,2 Triliun. Secara akumulatif hingga Selasa (29/12), jumlah Asset Under Management (AUM) naik 2,28% dibandingkan posisi Desember 2019. Nilai nominalnya kini berada Rp820,98 Triliun. Jumlah produknya mencapai 597 dengan nilai dana kelolaan sekitar Rp249,92 Triliun.
“Keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi tercapai berkat arahan Bapak Presiden Joko Widodo. Sekarang yang utama adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dengan disiplin, masyarakat tetap bisa beraktivitas mendapatkan mata pencahariannya,” tegas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.(***)
366 total views, 1 views today