Kombinasi Vaksinasi Covid-19 dan UU Cipta Kerja Lejitkan Posisi Tertinggi IHSG di ASEAN

Simakdulu, JAKARTA – Kombinasi vaksinasi Covid-19 dan UU Cipta Kerja membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih hijau. IHSG membukukan kenaikan tertinggi 7,63% secara year to date tahun berjalan. Prosentase tersebut pun menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.

“IHSG pada Rabu (13/1) menguat 0,62% ke 6.435. Itu kenaikan tertinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Pertumbuhannya 7,63%. Tertinggi di ASEAN. Vietnam saja hanya 7,44% (ytd), lalu Thailand, 7,34% (ytd),” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kepercayaan pasar terus menguat seiring beragam strategi penanganan Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Apalagi, pemerintah juga menggulirkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 11-25 Januari 2021. Zonasi penerapannya meliputi kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.

Sejak digulirkan Senin (11/1), ada sekitar 73 kabupaten/kota dari 7 provinsi yang menerapkan kebijakan PPKM. Acuannya jelas, yaitu tingkat kasus aktif di atas nasional, tingkat kematian di atas nasional, tingkat kesembuhan diatas nasional, hingga tingkat ketersediaan BOR di atas 70%. Bersamaan PPKM, pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1).

Vaksinasi berlaku wajib bagi seluruh masyarakat. Presiden Joko Widodo pun menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin. Adapun para menteri masuk daftar tunggu penyuntikan vaksin yang akan dilakukan secepatnya. Vaksinasi dilakukan setelah BPOM memberikan ijin, Senin (11/1). Vaksin ini bagi masyarakat Indonesia memiliki efikasi mencapai 65,3%. Prosentasenya di atas batas minimal 50% yang digariskan WHO.

“Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan terhadap Presiden Joko Widodo berdampak positif terhadap IHSG. Apalagi, Indonesia kini memiliki Undang-Undang Cipta Kerja. Kondisi ini tentu membuat semua semakin kondusif,” terang Airlangga yang menjabat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Airlangga sebelumnya memproyeksikan, situasi pasar saham akan terus menunjukkan perbaikan sepanjang 2020. IHSG bahkan dipercaya dapat mencapai level 6.800-7.000 pada akhir tahun nanti. Perhitungan ini disampaikannya dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021, Senin (4/1).

Acuannya optimisme tersebut adalah didorong penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global. Gambaran tersebut tercermin dari perbaikan volatility index dan credit default index. Optimisme juga didorong oleh perkembangan isu vaksin Covid-19 di banyak negara, termasuk Indonesia.

Selain IHSG, Airlangga juga melihat perbaikan terhadap nilai tukar rupiah yang telah mendekati level sebelum pandemi. Dalam beberapa bulan terakhir nilai rupiah terapresiasi ke level Rp 14.050 per dolar AS.

“IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau 7.000 di akhir Desember 2021. Hal tersebut mengingat pada 22 Desember 2020, IHSG sempat menyentuh 6.165 walaupun di akhirnya sedikit di bawah 6.000,” kata Airlangga yang notabene Ketua Umum Partai Golkar.(***)

 351 total views,  1 views today