Bangkitkan Industri Pariwisata, PEN Siap Alirkan Dana Hibah
Simakdulu, JAKARTA – Dana hibah disiapkan bagi industri pariwisata Indonesia. Pos anggarannya dialirkan dari lini program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sepanjang 2021. Dana triliun rupiah tersebut juga diharapkan menjadi bagian penggerak perekonomian nasional di masa transisi New Normal.
Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menjadi mesin besar penghasil devisa bagi negara. Pada 2018, sektor ini menghasilkan devisa sekitar USD19,2 Miliar. Tumbuh sekitar 77,5% dari periode sebelumnya. Sebab, pada 2014 devisa dari sektor pariwisata sekitar USD11,1 Miliar. Angka tersebut tidak lepas dari positifnya pergerakan wisman di Indonesia.
Arus devisa pada 2018 tersebut pun tidak lepas dari pergerakan wisman yang mencapai 15,8 Juta orang. Pertumbuhannya 67,6% menurut periode 2014-2019. Jumlah itu tumbuh pesat karena pada tahun 2014 pergerakannya hanya 9,43 Juta orang wisman. Pertumbuhan menurut periode sebelumnya hanya 39,2%. Untuk jumlah perjalanan wisnusnya sekitar 303 Juta orang.
“Pariwisata menjadi sektor penting dalam program PEN secara menyeluruh. Sektor ini sangat bagus untuk mendatangkan income bagi negara. Sama seperti lainnya, sektor ini juga sangat terdampak oleh Covid-19. Untuk itu, dukungan akan diberikan agar pariwisata segera pulih kembali,” terang Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Mendukung pemulihan industri pariwisata, PEN pun siap memberikan dana hibah kembali pada 2021 ini. Langkah tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan pada 2020. Sepanjang 2020, PEN memberi hibah hingga Rp3,3 Triliun. Hanya saja, anggaran yang terserap hanya 69,47% saja. Nilai riilnya sekitar Rp2,26 Triliun. Dana itu digunakan untuk mendukung industri hotel dan restoran yang didera krisis.
“Dibandingkan sektor lainnya, pariwisata bisa pulih paling akhir. Faktor penyertanya banyak. Namun begitu, upaya percepatan terus dilakukan secara masif. Kami optimistis bisa melakukannya lebih cepat. Apalagi, perekonomian harus mengalami perbaikan signifikan pada Kuartal I 2021,” papar Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Merealisasikan dukungan, pertemuan dengan Kemenparekraf/Baparekraf bahkan sudah dilakukan oleh Airlangga pada Senin (15/2). Fokus pembicaraan pertemuan tersebut adalah rencana melanjutkan dan memperluas dana hibah PEN. Apalagi, Bali sebagai destinasi wisata dunia mengajukan pinjaman lunak kepada pemerintah pusat sebesar Rp9 Triliun. Mekanisme penyaluran stimulus tersebut akan disalurkan melalui PT SMI.
“Kami memberi apresiasi kepada Pak Airlangga karena terus berkomitmen membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dukungan diberikan melalui berbagai program dengan basis data, terukur, tepat sasaran, dan tepat manfaat. Pak Airlangga juga mengarahkan jika bisa, pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mengalami perbaikan pada Kuartal I 2021 ini,” tegas Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.(***)
294 total views, 1 views today