Potensi Besar Ekonomi Digital Indonesia, Sumbang PDB Hingga Rp619 Triliun

Simakdulu, JAKARTA – Postur besar ditunjukan ekonomi digital Indonesia. Lini bisnis ini optimal memberikan kontribusi terhadap PDB hingga USD44 Miliar atau setara Rp619 Triliun sepanjang 2020. Jumlah tersebut naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Potensinya tersebut diprediksi akan tumbuh 182% hingga 202% di tahun 2025.

“Sektor informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan positif. Daya saingnya memang sangatlah tinggi. Ekonomi digital tetap eksis sepanjang pandemi Covid-19. Menjadi pengungkit perekonomian di Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dengan potensi besarnya tersebut, wajar bila Indonesia menawarkan uluran kerjasama dengan Singapura, Jumat (13/3). Lokasi pengembangan bisnisnya di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau. Formatnya melalui jembatan digital. Apalagi Batam merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park. Dan, fasilitas ini mampu menghemat devisa negara sekitar Rp20 Triliun sampai Rp30 Triliun per tahunnya. Kontribusi terbesarnya berasal dari sektor dat center dan pendidikan internasional.

“Sektor digital terutama di subsektor infokom mempunyai daya tahan tinggi. Hal ini tentu jadi salah satu akselerator pengungkit perekonomian Indonesia. Kami sangat yakin, kebangkitan ekonomi akan berjalan optimal dan lebih cepat tahun ini,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sekitar 11% tahun 2020 mengacu rilis Google, Temasek, hingga Bain & Company. Google bahkan memberikan prediksi, ekonomi digital Indonesia akan memberikan kontribusi hingga USD124 Miliar pada 2025. Acuannya laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DIC) 2021.

Mengacu studi EV-DIC, beberapa sektor memang mengalami pertumbuhan positif sepanjang pandemi Covid-19. Sektor itu adalah, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, transportasi dan pergudangan. Airlangga memaparkan, beberapa sektor tersebut sempat terkontraksi karena pandemi Covid-19 lalu bisa tumbuh kembali. Sektor jasa keuangan dan transportasi contohnya yang pulih di Kuartal III 2020.

“Ekonomi digital bisa menjadi pengungkit perekonomian Indonesia setelah pandemi Covid-19. Potensi ekonomi digital bahkan bisa maksimal tumbuh hingga USD133 Miliar pada 2025,” paparnya.(*)

 318 total views,  2 views today