Kuatkan Ekonomi Umat, Airlangga Tawarkan Pembiayaan Berbasis Syariah
Simakdulu, JAKARTA – Penguatan perekonomian umat terus digalakkan pemerintah. Untuk membuka luas peluang usaha tersebut, pembiayaan berbasis syariah pun ditawarkan. Komposisinya untuk permodalan dan kredit. Langkah ini sebagai upaya memulihkan perekonomian nasional secara menyeluruh sepanjang pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 memang memberikan tantangan tersendiri. Tapi, umat tetap berpeluang mewujudkan kemandirian ekonominya sendiri. Peluang berwirausaha sangat terbuka lebar. Silahkan memanfaatkan pembiayaan berbasis syariah yang ada,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Himbauan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka Kongres IV DPP Ikhwanul Muballighin dan Deklarasi Gerakan Nasional Muballigh Berwirausaha, Sabtu (27/8). Tema kongres yang diangkat ‘Kuatkan Nasionalisme, Bina Toleransi, dan Pulihkan Basis Ekonomi Umat untuk Indonesia Maju dan Sejahtera’. Kongres tersebut digelar dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Pemulihan ekonomi nasional ini menyasar semua lini. Pemerintah juga sudah menyiapkan piranti untuk memudahkan akselerasinya. Sekarang ini ada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang notabene penggabungan 3 bank syariah milik negara. Otomatis ada peningkatan daya saing keuangan syariah,” terang Airlangga.
BSI memang memberikan perhatian lebih dalam pengembangan ekonomi di berbagai segmentasi. Ada korporasi, komersial, UMKM, usaha mikro, konsumer, hingga pesantren. Sebagai gambaran, BSI sudah menyalurkan pembiayaan usaha hingga Rp35,3 Triliun untuk UMKM hingga Februari 2021. Pertumbuhan transaksinya BSI mobile secara year on year mencapai 77,24% dengan volume Rp11 Triliun per 28 Februari 2021.
Lebih lanjut, State of the Global Islamic Economy Report menyatakan, untuk industri halal memiliki potensi besar lebih dari Rp4 Ribu Triliun. Potensi industri halal ini mengalir dari halal food, fashion, media, tourism, pharmacy, cosmetics, dan umrah. Airlangga pun menambahkan, sinergi dan kolaborasi harus dikembangkan untuk penguatan ekonomi.
“Pemerintah terus melanjutkan dukungannya terhadap UMKM dan seluruh unit bisnis yang ada di masyarakat. Kemudahan usaha juga sudah diperkuat dengan UU Cipta Kerja. Agar ekonomi cepat pulih dan stabil, sekarang yang dibutuhkan adalah kolaborasi semuanya. Kerjasama para mubaligh dan pendakwah sangat diperlukan dalam memberi arah umat,” lanjut Airlangga.(***)
286 total views, 1 views today