Jaga Stabilitas Iklim Global, Indonesia Tawarkan Jadi Co-Chair COP26
Simakdulu, JAKARTA – Indonesia terus aktif dalam percaturan global diberbagai sektor. Selain keamanan dan perdamaian dunia, Indonesia juga aktif mengkampanyekan go green. Menjaga iklim global agar tetap stabil. Untuk itu, Indonesia menawarkan diri sebagai co-chair bersama Inggris dalam agenda COP 26 (United Nations Climate Change Conference) Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue.
“Indonesia tetap memiliki komitmen besar terhadap isu lingkungan dunia. Pemerintah mendukung upaya pencegahan iklim dan pemanasan global. Untuk itu, Indonesia aktif dan turut serta dalam COP26 FACT Dialogue,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sidang COP26 FACT akan digelar di Glasgow, Skotlandia, November 2021. Presiden Joko Widodo juga akan diundang hadir. Menegaskan komitmennya menjadi Co-Chair COP26 FACT, koordinasi dengan Inggris pun dilakukan intensif. Koordinasi kali terakhir dilakukan Rabu (31/3) melalui virtual. Pertemuan bilateral tersebut dilakukan Airlangga bersama Menteri Pasifik dan Lingkungan Inggris Right Honourable (Rt Hon.) Lord Zac Goldsmith.
“Pertemuan tersebut sangat penting karena menjadi pengakuan Inggris terhadap komitmen Indonesia. Hal ini otomatis memperkuat kerjasama bilateral, terutama dalam bidang perubahan iklim global,” terang Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Melalui forum COP26 FACT, diharapkan Indonesia dan Inggris bisa memberikan rekomendasi yang bermanfaat luas. Apalagi, dalam COP26 FACT tersebut, Indonesia akan diwakili oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong. Airlangga menambahkan, kesamaan visi dan pemahaman akan membawa manfaat bersama.
“Penting bagi semua untuk memiliki kesamaan visi dan pemahaman terhadap isu perubahan lingkungan. Dengan begitu, tentu akan ada banyak kemanfaatan besar bagi semua,” lanjut Airlangga.
Menjadi bagian dari masyarakat dunia, komitmen besar tetap diberikan Indonesia terhadap lingkungan. Indonesia tetap menjadi garda terdepan dalam Implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) yang sudah diputuskan dalam Paris Agreement. Pemerintah juga selalu berusaha meraih target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Melalui NDC, komitmen ditunjukan Indonesia dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Proporsi pengurangannya bahkan hingga 29% dengan berbagai treatment yang dilakukan mandiri. Adapun target 41% dicapai melalui kolaborasi internasional hingga 2030. Airlangga memaparkan, perlu kolaborasi besar untuk mewujudkan stabilitas iklim dunia.
“Persoalan perubahan iklim adalah tugas yang menantang. Untuk itu diperlukan kerjasama multilateral yang kuat. Usaha dan upaya itu juga dilakukan secara komprehensif,” papar Airlangga.(*)
593 total views, 1 views today