Airlangga Berikan Kalkulasi THR Pendorong Perekonomian Nasional
Simakdulu, JAKARTA – Denyut perekonomian Indonesia diprediksi semakin kuat. Sebab, ada potensi dorongan perekonomian melalui konsumsi hingga Rp151,2 Triliun. Perbaikan daya tersebut akan mengungkit pertumbuhan ekonomi lebih signifikan pada Triwulan II/3021. Kalkulasinya bahkan sudah diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Ada potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Hal ini tidak lepas daro dorongan THR juga gaji ke-13 sepanjang Ramadhan dan Lebaran 2021. Angkanya mencapai Rp151,2 Triliun. Kinerja perekonomian secara keseluruhan akan semakin bagus,” ungkap Airlangga.
Airlangga pun memetakan sumber potensi penggerak perekonomian dari konsumsi penerima THR. Potensi konsumsi sehingga Rp100 Triliun akan dialirkan oleh karyawan member BPJS Tenaga Kerja. Jumlah mereka mencapai 20 Juta orang dengan dengan asumsi pencairan THR sekitar Rp5 Juta per Orang. Airlangga menambahkan, para karyawan akan menerima THR penuh.
“Para penerima THR dan gaji ke-13 itu sangat banyak. Bagi karyawan dengan acuan BPJS Tenaga Kerja bisa menggerakkan perekonomian hingga Rp100 Triliun melalui konsumsi. Kondisi ini tentu menimbulkan multiplier effect ekonomi yang positif dan besar,” lanjut Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Aliran pengungkit perekonomian dari lini konsumsi juga diberikan oleh pekerja formal lainnya, tapi bukan member BPJS Tenaga Kerja. Kelompok pekerja ini memiliki potensi dorongan ekonomi hingga Rp72 Triliun. Asumsinya mereka mendapatkan THR dengan jumlah hingga Rp2 Juta. Adapun jumlahnya mencapai 36 Juta jiwa. Airlangga juga menerangkan, kemampuan daya beli merata dengan dorongan THR.
“Kenaikan pertumbuhan perekonomian akan terjadi sangat signifikan. Apalagi, kemampuan daya beli sangat merata karena adanya dorongan THR. Karyawan, pekerja, dan lainnya sama-sama pegang uang untuk bertransaksi,” terang Airlangga.
Selain swasta, lalu bagaimana dengan potret aparat sipil negara (ASN)? Untuk ASN, TNI, dan Polri diprediksi memberikan dorongan ekonomi hingga Rp43 Triliun. Jumlah mereka mencapai 4,3 Juta orang dengan jumlah THR per orang Rp5 Juta. Selain itu, ada juga gaji ke-13 yang diterima dengan kisaran Rp5 Juta. Airlangga mengatakan, konsumsi yang didorong dari THR dan gaji ke-13 hanya 70% saja.
“THR dan gaji ke-13 tidak semuanya digunakan untuk konsumsi. Kami perkirakan hanya 70% saja yang digunakan. Dari situasi ini saja, konsumsi sudah menggerakkan perekonomian nasional hingga Rp151,2 Triliun,” kata Airlangga.
Beragam inovasi dan kerja keras memang diterapkan Airlangga untuk memulihkan perekonomian nasional sepanjang pandemi Covid-19. Apalagi, ada penurunan konsumsi rumah tangga hingga 2,63% pada 2020. Efect kuatnya pandemi Covid-19 yang melumpuhkan perekonomian nasional bahkan global. Airlangga pun mengingatkan status THR sebagai implementasi UU Cipta Kerja.
“Tahun ini semuanya tentu lebih bagus. Perekonomian global mulai cair, apalagi beragam stimulus sudah diberikan pemerintah kepada pengusaha. Posisi THR harus diberikan karena menjadi amanat UU Cipta Kerja,” papar Airlangga lagi.(***)
289 total views, 1 views today