Airlangga dan Surya Paloh Bertemu, Pembicaraan Mengerucut Konvensi Capres 2024
Simakdulu, JAKARTA – Peta politik nasional menuju Pilpres 2024 semakin menghangat. Partai Golkar dan NasDem bertemu untuk membicarakan konvensi Capres untuk Pilpres 2024. Langkah tersebut dijamin semakin mulus apabila sudah memenuhi regulasi Presidential Threshold dengan slot 20%.
Pertemuan petinggi kedua partai politik (parpol) sebenarnya sudah dilakukan Minggu (14/2). Lokasi pertemuannya ada di Pulau Kaliage, Kepulauan Seribu, Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Dengan agenda utama silaturahmi, pertemuan tersebut membahas situasi politik nasional, penanganan Covid-19, hingga konvensi Capres untuk Pilpres 2024.
“Prinsipnya Golkar dan NasDem terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apalagi, kini situasinya pandemi Covid-19. Namun, dalam pertemuan tersebut disinggung juga agenda besar politik nasional. Sempat menyinggung juga potensi membentuk koalisi konvensi Capres,” ungkap Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate.
Untuk mewujudkan konvensi Capres 2024, kalkulasi politik dilakukan Golkar dan NasDem. Apalagi, ada regulasi Presidential Threshold yang mencapai 20%. Johnny menambahkan, koalisi konvensi Capres 2024 baru bisa terlaksana bila memenuhi aspek Presidential Threshold tersebut. Sebab, hasil konvensi nantinya akan menetapkan figur sebagai Capres yang maju dalam Pilpres 2024.
“Syarat Presidential Threshold 20% harus dipenuhi dulu. Tujuannya, agar konvensi bisa benar-benar menghasilkan nama sebagai peserta Pilpres 2024. Untuk itu, NasDem terus membangun komunikasi dengan partai lain yang memiliki kesamaan visi dan misi,” lanjut Johnny.
Selain visi dan misi mumpuni, performa Golkar memang sangat impresif. Mengacu Pilkada Serentak 2020. Golkar menang 61,1%. Kemenangan tersebut tersebar merata pada 162 daerah di tanah air. Semakin spesial, Golkar banyak meloloskan milenial hingga 68% dari 60 tokoh. Rinciannya, 26 figur muda duduk sebagai bupati/walikota, lalu 15 nama lain menjadi wakil bupati/walikota.
Semakin kompetitif, Golkar makin milenial. Dari 26 nama milenial tersebut, ada 23 figur berstatus kader murni Golkar. Angka tersebut menempati slot sekitar 22,52% dari total jagoan Golkar di Pilkada Serentak 2020. Rata-rata semua kader milenial Golkar yang bertarung di Pilkada Serentak 2020 memiliki usia 25-40 tahun.
Sukses Golkar di Pilkada Serentak 2020 memberi dampak makro positif. Golkar banyak ditempatkan oleh lembaga survey sebagai partai favorit pilihan voters. Salah satunya hasil survey IDM yang menempatkan Partai Golkar mendapatkan slot 16,1% dan hanya terpaut 0,6% dari PDIP. PDIP pun mengantongi suara 16,7%. Ingin mengetahui respon publik, IDM menanyakan partai politik apa yang akan dipilih jika Pemilu digelar saat ini.
Pada simulasi kedua, IDM menyebutkan 9 parpol yang saat ini duduk di parlemen DPR RI. Hasilnya, Partai Golkar memiliki slot 18,1%. Terpaut tipis dari PDIP yang mendapat suara 18,2%. Posisi berikutnya ada Partai Demokrat dengan 14,2%, lalu Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapat slot suara sekitar 9,7%. Johnny mengatakan, koalisi konvensi Capres menjadi pilihan logis.
“Koalisi konvensi Capres tentu menjadi hal wajar dan masuk akal. Namun, detail kerjasama politik dan langkah strategisnya harus dibicarakan lagi,” katanya.(*)
310 total views, 2 views today