Airlangga dan Vivian Bertemu Realisasikan 9 Kesepakatan Bisnis Indonesia-Singapura

Simakdulu, JAKARTA – Indonesia dan Singapura terus mempertajam kerjasama bilateral di berbagai sektor. Sedikitnya ada 9 kesepakatan yang bisa segera direalisasikan. Komposisinya diantaranya infrastruktur, travel bubble, dan jembatan digital. Digandengnya Singapura tentu menjadi opsi terbaik karena nilai investasi mereka sangat besar selama.ini.

“Hubungan Indonesia dan Singapura sangat bagus. Singapura tetap menjadi mitra bisnis yang penting. Untuk itu, kami selalu terbuka terhadap kolaborasi dan inisiatif mempromosikan peluang bisnis bersama,” ungkap Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Memperkuat kerjasama kedua negara, Airlangga dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan sudah bertemu di Jakarta, Jumat (26/3). Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari hasil meeting secara virtual beberapa waktu sebelumnya. Dari pertemuan Airlangga dan Vivian di Jakarta tersebut, dihasilkan 9 butir kesepakatan yang bisa segera direalisasikan.

Butir kesepakatan kerjasama yang dikembangkan adalah, Integrasi Pembangunan Batam, Bintan, dan Karimun-Singapura hingga Inisiatif Kerja Sama Industri Digital. Ada juga Kerja Sama Program Pengembangan Tech-Talent, Travel Bubble Innitiatives Singapura-Bintan, termasuk pengembangan Kawasan Industri Kendal juga Kemungkinan Kerja Sama dalam Infrastruktur (infrastruktur keras dan lunak).

Realisasi kerjasama juga diwujudkan dalam lini bisnis Pengembangan Smelter Alumina di KEK Galang Batang. Sektor lainnya adalah Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Pengembangan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) KEK Batam Aero Technic, hingga Leaders’ Retreat. Airlangga menambahkan, kerjasama kedua negara untuk mengurai tekanan pandemi Covid-19.

“Semuanya bisa segera direalisasikan, apalagi respon Singapura sejak awal sangatlah bagus. Kerjasama ini sangat menguntungkan kedua negara. Mengatasi tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19,” lanjut Airlangga.

Pertemuan tingkat menteri kedua negara yang intensif dilakukan sebelumnya. Pada Oktober 2020, dihasilkan Enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral (6WG). Komposisinya terdiri dari, Batam-Bintan Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya. Ada juga investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, hingga pariwisata. Komitmen besar bisnis sejauh ini juga terus ditunjukan oleh Singapura.

Sepanjang 2020, investasi yang mengalir dari Singapura mencapai USD9,8 Miliar. Angka tersebut naik 34% dibandingkan tahun 2019. Semakin menarik, angka investasi USD9,8 Miliar tersebut menjadi yang terbesar dalam 6 tahun terakhir. Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan, diperlukan sinergi solid untuk memulihkan ekonomi.

“Kita tidak dapat pulih sendirian, melainkan membutuhkan peran seluruh wilayah untuk bekerja sama,” kata Vivian.(***)

 293 total views,  1 views today