Airlangga: Ekonomi Kuartal IV/2021 Diprediksi Tumbuh 6%
JAKARTA – Perbaikan ekonomi signifikan akan terjadi hingga penghujung 2021. Indonesia optimistis bisa membukukan pertumbuhan ekonomi optimal 5% hingga 6% pada Kuartal IV/2021. Indikator penopangnya sangat positif. Sebut saja, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dan komponen Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh kompetitif.
“Kami optimistis ekonomi Kuartal IV/2021 bisa tumbuh 5%-6%. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Indonesia membidik pertumbuhan ekonomi hingga 4% sepanjang 2021. Untuk itu, mereka pun berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi bisa 5,5% sampai 6% pada Kuartal IV/2021. Kondisi ini cukup realistis karena diuntungkan dengan positifnya pilar-pilar pertumbuhan ekonomi. Terkait dengan PMI Manufaktur, pergerakannya pada Oktober mencapai 5,7%.
Lebih lanjut, komponen pengeluaran PDB menunjukkan pertumbuhan positif. Komponen itu meliputi ekspor, impor, konsumsi rumah tangga, investasi, termasuk belanja pemerintah pada Kuartal III/2021. Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar optimistis konsumsi akan naik lagi pada Kuartal IV/2021.
“Kuartal III ada penerapan PPKM yang ketat atau level 4. Kondisi ini mengakibatkan komponen-komponen ekonomi sempat menurun.Tapi, kini kondisinya terus membaik. Apalagi, kurva Covid-19 relatif aman dan kondusif,” jelas Airlangga yang notabene Ketua KPC-PEN.
Pada lini sektoral, sektor utama tumbuh positif dan konsisten. Sektor informasi dan komunikasi tumbuh 5,51% dan jasa kesehatan naik 14%. Pertanian tetap tumbuh 1,31%, lalu sektor bergerak 3,42%. Pergerakan sektor real estate sangat terbantu oleh insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP). Real estate bahkan bisa menggerakkan 170 sektor penunjangnya.
“Pertumbuhan sektor utama dan lainnya memberi multiplier effect besar. Cakupannya juga sangatlah luas. Mampu memberikan dorongan sangat signifikan terhadap perekonomian nasional,” papar Airlangga yang menjadi Ketua Panitia Presidensi G20.
Lalu bagaimana dengan sektor lainnya? Pada industri pengolahan, sektor ini mampu tumbuh 3,68%. Pertumbuhannya sangat terbantu oleh insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Relaksasi PPnBM diterapkan pada lini otomotif. Hasilnya, rantai pasokan pendukung industri otomotif bergerak signifikan. Airlangga juga sangat yakin penjualan dan ekspor otomotif kembali normal.
“Penjualan otomotif bisa sampai pada angka 850 Ribu unit. Untuk ekspornya diharapkan meningkat ke angka 300 Ribu unit. Dengan begitu, sektor otomotif diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lebih besar lagi,” tegas Airlangga.(*)
601 total views, 2 views today