Airlangga: Indonesia Sukses Jaga Demokrasi dan Ekonomi Tetap Sehat

JAKARTA – Indonesia berhasil keluar dari lubang jarum pandemi Covid-19. Dengan formulasi yang disuntikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia sukses menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi sepanjang pandemi Covid-19. Efek domino bawaannya juga tetap tegaknya Demokrasi di Indonesia. Apalagi, Indonesia kini sudah menjadi Presidensi G20.

“Melalui Presidensi G20, Indonesia bisa menjadi suara untuk kemanusiaan dan demokrasi. Saling merangkul dalam sangat harapan dan kebaikkan bersama. Kami merangkul post-pandemic. Politik, ekonomi, dan demokrasi akan tumbuh semakin baik,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Panitia Presidensi G20 Indonesia.

Membangun kesehatan, Indonesia berstatus zona hijau. Kurva aktif Covid-19 berhasil ditekan hingga 97%. Tren baru kasus Covid-19 mingguan turun 23%, angka kematian menyusut 16%, dan tingkat kesembuhan 96,3%. Adapun kasus aktif Covid-19 saat ini di bawah 1% dan menjadikan Indonesia destinasi yang layak dikunjungi.

Sebagai gambaran detail, penurunan kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali saat ini sangat signifikan 89-97%. Untuk zonasi Sumatera, tingkat recovery rate Covid-19 mencapai 96%. Adapun rasio fatality rate-nya sekitar 3,57%. Airlangga menambahkan, komitmen kuat dimiliki seluruh elemen masyarakat untuk menghapus Covid-19.

“Indonesia terus berupaya bangkit dari pandemi Covid-19. Pandemi memang memukul Indonesia, tapi semua terberkati dengan ketangguhan ekonomi. Menurut catatan kami, Indonesia sejauh ini menjadi salah satu negara terbaik di Asia dalam konteks bangkit dari pandemi,” terang Airlangga yang menjabat Ketua KPC-PEN.

Mampu bangkit dari jerat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat impresif. Salah satu parameternya adalah Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia Oktober 2021 yang kini berkibar 5,7 dan menjadi rekor baru. Terus ekspansi dan menjadi garansi percepatan pemulihan ekonomi Indonesia.

Tren neraca perdagangan Indonesia surplus hingga bertahan 17 bulan beruntun. Sebab, neraca perdagangan September 2024 juga surplus USD4,37 Miliar. Adapun nilai ekspor Indonesia membukukan angka transaksi USD20,6 Miliar. Naik double digit sebesar 47,64% (yoy). Neraca perdagangan pun surplus USD4,37 Miliar.

Masih dibayangi pandemi Covid-19, cadangan devisa Indonesia kini berada pada angka USD146,9 Miliar hingga akhir September 2021. Menjadi rekor baru sekaligus merevisi catatan impresif USD144,8 Miliar pada Agustus 2021. Ekonomi Indonesia semakin kompetitif dan kondusif karena pada kuartal II/2021 tumbuh 7,07%.

Rapor positif juga ditunjukan sari realisasi investasi. Sepanjang Januari-September 2021, investasi tumbuh 3,7% di Jawa. Untuk luar Jawa, akumulasi realisasi melesat hingga 12%. Untuk nilai investasi di Jawa mencapai angka Rp318,7 Triliun atau menempati slot 48,3%. Adapun untuk luar Jawa total menghasilkan nominal investasi Rp240,7 Triliun atau memenuhi kuota 51,7% dari target.

“Kami memiliki banyak harapan untuk optimistis pada tahun-tahun mendatang. Menjadi suara untuk masa depan dengan nada ramah dan obyektif. Apalagi, ada banyak kekuatan besar yang justru memberi rasa khawatir. Dan, Indonesia saat ini memiliki posisi untuk menjaga demokrasi dan ekonomi dunia sekaligus,” tegas Airlangga.(*)

 268 total views,  1 views today