Airlangga Optimistis Tahun 2021 Jadi Momentum Perbaikan Ekonomi Indonesia

JAKARTA – Tahun 2021 menjadi momentum perbaikan perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Parameter pendukungnya sangat kompetitif. Indonesia berhasil melewati masa kritis perekonomian, lalu arus baliknya sangat positif. Posisi pasar keuangan semakin membaik dengan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dipengaruhi sentimen positif. Kondisi ini semakin didorong progress penanganan Covid-19 lengkap dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kami sangat yakin dan optimistis, 2021 menjadi tahun penuh peluang dan tantangan. Kondisi pemulihan ekonomi nasional bahkan global akan tercapai. Keyakinan ini didasari sinyal pemulihan yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Keyakinan Airlangga cukup beralasan. Sebab, perekonomian Indonesia telah melewati sisi terendah di Triwulan III 2020. Saat itu, perekonomian mengalami kontraksi hingga -3,49%. Catatan tersebut sebenarnya masih lebih baik dari banyak negara di dunia. Sebut saja, Jerman, Filipina, Singapura, dan Meksiko. Negara-negara tersebut mengalami kontraksi ekonomi lebih dari -4%.

“Perekonomian Indonesia sebenarnya tumbuh bagus dalam beberapa bulan terakhir. Titik perbaikannya akan positif pada 2021. Tanda-tandanya semakin riil. Sebab, neraca perdangannya surplus termasuk translasi berjalannya sepanjang November. Kondisi ini jadi cermin getaran sektor usaha yang makin kuat dan optimis,” terang Airlangga lagi.

Optimistis tersebut semakin kuat karena kondisi pasar keuangan mengalami sentimen positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus angka psikologis di atas Rp6.000. Meski kompetitif, nilai kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika mencapai Rp14.100. “Keduanya kembali pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19. Pemerintah melihat ini recovery yang positif di capital market,” ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, pemerintah terus menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Apalagi, kedatangan vaksin Covid-19 akan menjadi game changer kompetitif terhadap perekonomian. Untuk kombinasi penanganan Covid-19 dan PEN, pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp695,2 Triliun. Untuk 2021, pemerintah juga memberikan dorongan anggaran Rp372,3 Triliun. Dana taktis tersebut untuk percepatan penciptaan lapangan kerja.

“Dengan berbagai kombinasi kebijakan ini diharapkan pertumbuhan ekonomi di 2021 bisa mencapai 4,5%hingga 5,5% dan inflasi dijaga di angka 3%,” lanjut Airlangga.(***)

 343 total views,  1 views today