Airlangga Sukses Jadikan Indonesia Episentrum Ekonomi Digital ASEAN

JAKARTA – Sepanjang masa pandemi Covid-19, ekonomi digital tumbuh subur di Indonesia. Tangan dingin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menjadikan Indonesia sebagai episentrum ekonomi digital di ASEAN. Indonesia menyumbang 41,9% transaksi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.

“Ekonomi digital Indonesia tumbuh sangat pesat. Mayoritas transaksi ekonomi di ASEAN berasal dari Indonesia. Hal ini tentu bagus bagi perekonomian dan jadi indikator ekonomi domestik tetap terjaga pertumbuhannya,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Mengacu data Google, Temasek, juga Bain & Co, sekitar transaksi 41,9% ekonomi digital di ASEAN berasal dari Indonesia. Mulai transaksi ekonomi digital Indonesia sepanjang 2020 mencapai USD55 Miliar atau sekitar Rp627 Triliun. Angka tersebut pun tumbuh 11% dari ahun sebelumnya. Memberi kontribusi 9,5% terhadap PDB Indonesia.

“Peluang ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih besar masih terbuka sangat lebar. Untuk itu, pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital. Apalagi, konsep ini mampu bertahan dan berkembang pesat selama pandemi Covid-19,” terang Airlangga yang juga Ketua KPC-PEN.

Dengan potensinya, ekonomi digital menjadi kekuatan baru bagi Indonesia. Dan, salah satu kuncinya adalah Indonesia harus mengembangkan artificial intelligence (AI). “AI merupakan emas baru. Diharapkan mampu mensinergikan situasi dan stakeholder di dalam kerja sama kolaboratif,” jelas Airlangga.

Lebih lanjut, pasar domestik ekonomi digital juga sangat kompetitif. Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia. Jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7%. Semakin menarik, komposisinya sebagian besar generasi Z dan generasi milenial.

Dari jumlah tersebut, jumlah pengguna ponsel di Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta. Adapun penetrasi internetnya mencapai 73,7%. Trafik internet mengalami peningkatan 20% di sepanjang tahun 2020. Airlangga menambahkan, ekonomi digital akan tumbuh dan memberikan kontribusi maksimal di masa depan.

“Indonesia memiliki segalanya. Potensinya besar dan akan terus berkembang. Kontribusinya bagi pendapatan negara juga akan semakin besar. Untuk itu, kami juga terus menarik investor untuk mengembangkan sektor ekonomi tersebut,” lanjut Airlangga.

Lebih lanjut, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan memberikan kontribusi terhadap PDB nasional hingga Rp4.531 Triliun pada 2030. Slotnya mencapai 18%. Adapun potensinya total PDB mencapai Rp24 Ribu Triliun.(***)

 244 total views,  1 views today