Airlangga Tetap Dipercaya Jokowi Tangani PPKM Darurat

Simakdulu, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani PPKM Mikro Darurat. Oleh Jokowi, Airlangga pun dikolaborasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, Luhut difokuskan untuk implementasi PPKM Mikro Darurat di zonasi Jawa-Bali.

“Kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat. Bagaimanapun, kasus Covid selalu berpengaruh terhadap Indeks Kepercayaan Konsumen. Kalau kasusnya turun, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pasti naik,” ungkap Jokowi.

Airlangga saat ini memang menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Menerapkan PPKM Mikro Darurat, zonasi implementasinya terbagi 2. Ada zonasi Jawa-Bali dan wilayah di luar Jawa-Bali. Untuk area PPKM Mikro Darurat Jawa-Bali dihandle oleh Luhut, sedangkan di luar area Jawa-Bali tetap dikomandoi Airlangga.

Seiring dengan masuknya Covid varian Delta, penanganan lebih diintensifkan. Apalagi, kurva Covid terus naik dalam beberapa pekan terakhir. Hingga Rabu (30/6), pergerakan kasus baru di Jawa-Baki mencapai 21.807 orang. Artinya, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 2.178.272 orang. Meski demikian, ada penambahan 10.807 pasien sembuh. Saat ini total pasien sembuh dari Covid-19 ada 1.880.413 orang.

Dari komposisi yang ada, penambahan pasien yang tutup usia sebanyak 467 orang. Adapun jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 58.491 orang. “Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, Indeks Penjualan Ritel-nya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini,” tegas Jokowi.

Meredam Covid-19, sebagai ilustrasi implementasi di Jawa-Bali, PPKM Mikro Darurat diberlakukan pada 48 Kabupaten/Kota dengan asesmen situasi pandemi level 4. Ada juga 74 Kabupaten/Kota yang melalui asesmen situasi pandemi level 3. “PPKM Mikro Darurat harus dijalankan dengan penuh kesungguhan. Kalau semua elemen masyarakat taat protokol kesehatan, problem kenaikan kurva Covid-19 akan turun,” kata Airlangga.

Berikut daftar implementasi PPKM Mikro Darurat dengan Asesmen Pandi Level 4 di Jawa-Bali:
1. Banten (Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kota Serang).
2. Jawa Barat ( Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Banjar, Kota Bandung, Karawang, Bekasi).
3. DKI Jakarta (Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kepulauan Seribu)
4. Jawa Tengah (Sukoharjo, Rembang, Pati, Kudus, Kota Tegal, Kota Surakarta Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Magelang, Klaten, Kebumen, Grobogan, dan Banyumas), DI Yogyakarta (Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul), Jawa Timur (Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu).

Untuk PPKM Mikro Darurat Asesment Pandemi Level 3 di Jawa-Bali adalah:
1. Banten, yakni Tangerang, Serang, Lebak, Kota Cilegon.
2. Jawa Barat yakni, Sumedang, Sukabumi, Subang, Pangandaran, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Garut, Cirebon, Cianjur, Ciamis, Bogor, Bandung Barat, Bandung.
3. Jawa Tengah meliputi Wonosobo, Wonogiri, Temanggung, Tegal, Sragen, Semarang, Purworejo, Purbalingga, Pemalang, Pekalongan, Magelang, Kota Pekalongan, Kendal, Karanganyar, Jepara, Demak, Cilacap, Brebes, Boyolali, Blora, Batang, Banjarnegara.
4. DI Yogyakarta meliputi Kulon Progo dan Gunungkidul.
5. Jawa Timur yang meliputi Tuban, Trenggalek,, Situbondo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Magetan, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, Banyuwangi dan Bangkalan.
5. Bali, Kota Denpasar, Jembrana, Buleleng, Badung, Gianyar, Klungkung, dan Bangli.(***)

 296 total views,  1 views today