Airlangga Trah Mangkunegara yang Selalu Merakyat
SURAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih trah Mangkunegara, Surakarta, Jawa Tengah. Tepatnya Mangkunegara VI. Kakek dari Airlangga pun waktu itu menjabat sebagai Jaksa di Mangkunegara VI. Mewarisi dan memiliki darah sebagai pemimpin, Airlangga juga penuh dedikasi melayani rakyat. Apalagi, negara sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Jadi Ayah dari Bapak saya masih keluarga Mangkunegara. Ziarah juga masih rutin dilakukan,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Ziarah memang dilakukan Airlangga di makam leluhurnya, Jumat (18/6). Makam leluhur Airlangga berada di Komplek Pemakaman Astana Oetara, Surakarta. Sebagai informasi, Astana Oetara merupakan Komplek Pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VI.
Komplek pemakaman tersebut juga diperuntukan bagi keluarga Mangkunegara VI, kerabat, dan para abdi dalemnya. Jadi, semua yang dimakamkan di situ harus ada kaitannya dengan Mangkunegara VI. Sementara, eyang dari Airlangga adalah pejabat di era Mangkunegara VI dan masih ada hubungan kerabat. Posisinya sebagai Jaksa Mangkunegara VI dan memiliki trah Mangkunegara II.
Eyang dari Airlangga bernama R Sastro Sunarto bin RM Ng Mangoen Bisono. R Sastro menikah dengan RM Ngt Soeparti Soenarto binti R Ng Parto Waidjojo Hardjowoewito. Saat ini, mereka dimakamkan di komplek pemakaman bagian depan Astana Oetara.
“Eyang dari Pak Airlangga adalah Jaksanya Mangkunegara VI dan beliau juga ada keturunan trah dari Mangkunegara II. Beliau sangat melayani rakyatnya. Di pemakaman tersebut juga ada sejumlah keluarga lain, seperti Bulek dan Bude dari Pak Airlangga,” terang Juru Kunci Astana Oetara RM Haryanto.
Selepas berziarah ke makam leluhur, Airlangga pun menghadiri pertemuan dengan perwakilan alumni program Kartu Prakerja di Hotel Alila. Airlangga juga menjadi pembicara dalam Webinar bersama Civitas Akademika Universitas Sebelas Maret (UNS). Terkait dengan program Kartu Prakerja, desain baru bagi penyandang difabel pun disiapkan Airlangga.
Penyandang difabel memiliki potensi besar untuk maju. Hingga Februari 2021, jumlah penyandang difabel yang masuk angkatan kerja berjumlah 7,8 Juta orang. Dari jumlah ini, angka Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) hanya 44%. Lebih rendah dari TPAK nasional yang berada pada slot 69%. Lebih lanjut, jumlah penyandang difabel yang bekerja 7,5 Juta orang dan slot menganggur 247 Ribu.
Lebih lanjut, Kartu Prakerja sudah direspon 65 Juta orang. Sepanjang Covid-19, Kartu Prakerja sudah dinikmati oleh 8,3 Juta jiwa masyarakat Indonesia. Menjadi lokomotif baru dunia kerja, kehadiran Kartu Prakerja 87,9% memang meningkatkan ketrampilan pesertanya.
Mereka juga terbantu dengan insentif yang diberikan dan 81,2% menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Potensi munculnya lapangan kerja baru pun terbuka karena 94% peserta memakai pelatihan untuk menaikan skilling, reskilling, maupun upskilling.(***)
302 total views, 1 views today