Akomodir Nasionalis-Religius dan Jawa-Luar Jawa, PPP Rayu Golkar Duetkan Airlangga-Suharso

JAKARTA – Peta jalan menuju Pilpres 2024 terus menghangat. Parpol semakin terbuka menghubungkan figur-figur untuk disandingkan sebagai Capres dan Cawapres 2021. Pun demikian dengan PPP yang terus bermanuver. Mereka juga makin berhasrat menyandingkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam Pilpres 2024.

“Bagi PPP, berkoalisi dengan Partai Golkar terbuka saja. Kemarin sempat ada wacana Airlangga Hartarto dengan Suharso Monoarfa,” ungkap Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.

Untuk masuk dalam kontestasi Pilpres 2024, parpol harus memenuhi Presidential Threshold. Adapun besaran ambang batas Pemilihan Presiden tersebut adalah 20% kursi DPR RI atau 115 kursi. Payung hukumnya adalah UU no 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dan, Partai Golkar sudah memiliki modal ambang batas 12,31% atau 85 kursi.

“Duet Airlangga-Suharso bisa saja, sebab syarat koalisi kursi memenuhi. Komposisi ini akan bagus,” terang Ahmad yang kerap disapa Awiek tersebut.

Lebih lanjut, Awiek menilai ada banyak keuntungan dengan memasangkan Airlangga dan Suharso. Komposisi tersebut sangat komplet karena mewakili warna nasionalis dan religius. Warna nasionalis direpresentasikan melakui Airlangga dan Partai Golkar. Adapun PPP dan Suharno mewakili nuansa religius.

“Airlangga-Suharso akan menjadi pasangan yang bagus. Warna nasionalis dan religiusnya sangat kental,” lanjut Awiek lagi

Semakin lengkap, komposisi Airlangga-Suharso juga menjadi representasi Jawa dan Luar Jawa. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, terutama untuk mengatrol dan menguatkan voters di seluruh pelosok tanah air. “Selain syarat konfigurasi nasionalis-Islamnya, komposisi Jawa dan Luar Jawa juga terpenuhi. Itu bisa jadi salah satu opsi,” jelas Awiek.

Meski demikian, Awiek mengakui belum ada pembicaraan resmi terkait wacana poros Golkar-PPP. Sejauh ini, PPP tetap menghormati dinamika dan strategi politik partai lainnya dalam menghadapi Pemilu 2024. “Kami hormati dinamika yang berkembang di partai lain. Bagaimanapun, PPP juga memiliki langkah tersendiri,” tegasnya.

Perlu diketahui, saat ini elektabilitas Airlangga terus naik dan stabil. Mengacu hasil survei Eksekutive Lab Suara Indonesia periode 24 September hingga 8 Oktober 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mendapatkan elektabilitas 12,1%. Melewati elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada pada grid ke-2 dengan 11,8%.

Di bawah Airlangga dan Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 11,3%. Slot berikutnya diisi oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 6,2%. Ada juga elektabilitas 5,8% milik Ketua DPR RI Puan Maharani, lalu mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 4,8%.

“Kami menghormati dinamika politik yang berkembang saat ini. Banyaknya tawaran koalisi dari partai lain tentu harus dihargai dan diapresiasi. Peluangnya sama-sama terbuka lebar,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Golkar Maman Abdurrahman.(*)

 341 total views,  1 views today