Awali Tahun 2022, Sanggar Wayang Ajen Gagas Kursus Pedalangan Wayang Golek Sunda

KOTA BEKASI – Mengawali tahun baru 2022, Sanggar Wayang Ajen menggagas kursus pedalangan wayang golek Sunda di Sanggar Wayang Ajen. Adapun gagasan kursus ini dirancang dalam upaya merealisasikan konsep Pemajuan Budaya melalui pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan keberlanjutan seni pedalangan dan pewayangan khususnya wayang golek Sunda.

Pimpinan Sanggar Wayang Ajen sekaligus owner, Ki Dalang Wawan Ajen menuturkan, kursus ini selain untuk meningkatkan kapasitas pelaku seni di bidang pedalangan dengan cara-cara kekinian, juga diharapkan sebagai media penguatan pendidikan karakter, sehingga dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni pedalangan dan pewayangan.

“Kursus ini memberikan pengetahuan holistik baik bagi seniman maupun generasi muda yang memilik minat khusus, mulai dari dasar bidang keahlian, dasar program keahlian maupun paket keahlian, dalam bentuk latihan dan pembelajaran yang melebur,” melalui bidang keahlian dan program keahlian kata Ki Dalang Wayan Ajen, Sabtu (1/1/2022).

Adapun dasar bidang keahlian terdiri dari pengantar apresiasi seni, dasar-dasar teori kreativitas, dan manajemen produksi seni pertunjukkan seluruhnya akan disampaikan dalam sentuhan yang lebih kekinian. Sementara dasar program keahlian terdiri dari tata teknis pentas, pengetahuan pedalangan, praktik pedalangan dasar dan ekspresi 4R yaitu raga, rasa, rasio dan ruh dan 5W yakni wiraga, wirasa, wirahma, wirupa dan wiwaha akan disampaikan dalam bentuk diskusi yang ringan.

“Untuk paket keahlian terdiri dari vokal pedalangan, iringan pedalangan, lakon pedalangan, praktik pedalangan dan pengembangan produk kreatif,” papar Ki Dalang Wawan Ajen.

Rancangan untuk kompetensi kursus pedalangan Sanggar Wayang Ajen, Ki Dalang Wawan Ajen menyebut ada beberapa target sasaran yang ingin dicapai. Pertama, menerapkan teknik dasar memainkan Wayang Golek Sunda. Kedua, melaksanakan dialog wayang (antawacana). Ketiga, melakukan olah vokal pedalangan. Keempat, melakukan teknik dasar cempala dan kecrek, dan Kelima, satra pedalangan. Kesemuanya dirancang secara praktis dan simple.

Keenam, melakukan iringan pedalangan. Ketujuh, melakukan teknik gerak, antawacana, vokal, cempala, kekecrek, sesuai dengan jenis dan karakter wayang. “Untuk vokal dalang ada prolog, monolog, dialog,  epilog, murwa, nyandra, kakawen dan lain-lain,” papar Ki Dalang Wawan Ajen.

Kedelapan, menulis sanggit/naskah cerita wayang (naskah pendek/padat). Kesembilan, menulis sanggit/naskah cerita wayang utuh (semalam suntuk).

Kesepuluh, merencanakan dan mendemonstrasikan pentas wayang dan terakhir manajemen seni dan pemasaran pertunjukan. “Format ini yang akan diterapkan dalam kursus pedalangan khususnya  pembelajaran dalam praktek menjadi dalang wayang golek Sunda. Peningkatan skill dan sikap profesional ini sangat penting, dalam kursus nanti ada tingkatannya mulai dari kelas pemula, madya dan Utama” lanjut Wawan Ajen.

Untuk tenaga pengajarnya akan digarap oleh para tenaga pengajar yang profesional dan handal dibidangnya, lulusan dari perguruan tinggi seni seperti Institut Seni Indonesia (ISBI) Bandung, dan tenaga ahli profesional, mereka tenaga pilihan yang sudah siap dalam teori dan praktekal langsung.

Bagi  yang berminat dan ingin mengikuti kursus tersebut, terutama khusus bagi kaum milenial silakan bisa langsung datang ke Sanggar Seni Wayang Ajen di Jalan Kusuma Barat VI Blok CC 3 No 11 RT 003/RW 018 Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, atau silakan menghubungi Dini Gunawan hp. 081218215852. Surel wayangajen.official@gmail.com dan instagram @wayangajen.(***)

 702 total views,  1 views today