Catat! Bom Makassar Tidak Memengaruhi Pemulihan Ekonomi Nasional
Simakdulu, JAKARTA – Pemulihan ekonomi nasional tetap stabil dan on the track sepanjang pandemi Covid-19. Tidak terpengaruh oleh isu apapun, termasuk insiden bom bunuh diri di depan Gereja katedral Makassar, Minggu (28/3) pagi WITA. Apalagi, insiden tersebut ditangani sangat baik oleh aparat keamanan sehingga tetap memberikan rasa aman dan situasi kondusif dalam masyarakat.
“Ledakan bom Makassar tidak berdampak besar kepada pemulihan ekonomi Indonesia saat ini. Dampaknya relatif kecil. Apalagi, dalam masa pemulihan pandemi Covid-19 spwryi saat ini, arus investasi yang masuk juga belum besar. Itu kalau dibandingkan dengan kondisi normal tanpa Covid-19,” ungkap Ekonom dan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad.
Meski demikian, semua harus waspada. Sebab, bom Makassar bisa saja memunculkan persepsi yang cukup mengganggu, khususnya bagi Sulawesi Selatan. “Efeknya hanya ke lokal daerah saja, tapi itu juga kalau tidak ditangani dengan bagus. Tapi, nyatanya penanganannya bagus. Jadi, kalau tetap ditarik ke nasional, efeknya running di titik negatif hingga nol. Untuk investasi juga masih aman,” terang Tauhid.
Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia sepanjang pandemi Covid-19 sekarang ini sangat stabil. Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sudah berada di level 7% year on year (yoy) pada Kuartal II 2021. Slot pertumbuhan tersebut naik signifikan dari Kuartal II 2020 yang minus 5,32% yoy. Aliran investasinya bagus. Contoh kecil gambarannya adalah aliran investasi Rp144 Triliun dari Uni Emirate Arab (UEA).
Untuk menarik investasi lain, pemerintah punya 201 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bisa diakses. Lebih lanjut, ada juga memiliki 10 program khusus dengan nilai Rp4,817 Triliun. Formulasi vaksinasi Covid-19 dan UU Cipta Kerja juga memberikan potensi aliran investasi hingga Rp858 Triliun sepanjang 2021. Angka tersebut diprediksi tumbuh 4,8% dari target tahun lalu.
“Semua mengutuk aksi bom bunuh diri di Makassar. Apapun, terorisme dan radikalisme tidak dibenarkan. Itu mengganggu stabilitas dan tatanan yang ada. Khusus bom Makassar, tidak akan mengganggu program pemulihan ekonomi nasional yang sudah bagus. Kami justru semakin yakin kalau ekonomi cepat pulih dan stabil kembali,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Stabilitas perekonomian Indonesia saat ini juga dilegitimasi neraca perdagangan. Neraca perdagangan terus surplus USD2 Miliar sepanjang Februari 2021. Sebab, nilai ekspornya mencapai USD15,27 Miliar. Untuk impornya mencapai USD13,26 Miliar. Besaran impor ini naik 14,86% dari Februari 2020. Kompoisinya terjadi kenaikan 11,53% untuk bahan baku dan barang modal.
Pemerintah juga menyiapkan dana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Rp699,43 Triliun atau naik 21% dari 2020. Targetnya, kinerja perekonomian tumbuh 4,5% hingga 5,5% sepanjang 2021. Ada juga perpanjangan PPKM Mikro mulai Selasa (23/3). Implementasi PPKM Mikro ini mampu menurunkan aktivasi Covid-19 3,83% dari 12,95% menjadi 9,12% pada 18 Maret 2018.
Belum lagi, perbaikan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh lembaga internasional. Sebelumnya, Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) yang merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni menjadi 4,9% yoy sepanjang 2021. “Investor dan pelaku usaha tidak perlu cemas. Semuanya aman terkendali di sini. Aktivitas perekonomian tetap normal karena semuanya kondusif,” tegas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.(***)
301 total views, 1 views today