Darah Pejuang Airlangga untuk Kesejahteraan Masyarakat Indonesia

Simakdulu, JAKARTA – Darah pejuang mengalir di dalam Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Baik leluhurnya dan Airlangga sama-sama berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Apalagi, tanggung jawab besar sedang diemban Airlangga dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional.

“Kakek dan paman dahulu pejuang kemerdekaan. Ada banyak nilai-nilai perjuangan yang diwariskan. Pantang menyerah, bekerja keras, berinovasi, dan integritas tentu sangat dibutuhkan. Apalagi, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Kesejahteraan harus dimiliki masyarakat. Kehidupan mereka harus berjalan baik,” ungkap Airlangga.

Sikap patriot Airlangga diantaranya menetes dari sang kakek. Didi Sukardi merupakan pejuang asal Sukabumi. Berasal dari garis ibu, sang kakek memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Sukabumi. Saat Jepang berkuasa, peran strategis dijalankan Didi Sukardi. Dia menjadi penghubung antara Jepang dan Indonesia.

“Ada banyak hal yang dilakukan oleh kakek dalam masa transisi waktu itu. Bagaimanapun, kesejahteraan masyarakat menjadi utama yang harus dicapai khususnya di wilayah Sukabumi,” terang Airlangga lagi.

Terkait teknis pemindahan kekuasaan, Perang Bojongkokosan pun akhirnya pecah pada 9 Desember 1945. Perang Bojongkokosan dipimpin oleh Letkol Eddy Sukardi. Eddy Sukardi adalah anak kandung Didi Sukardi dan paman dari Airlangga menariknya, Eddy Sukardi dan pasukannya berhasil memenangkan Perang Bojongkokosan. Sekutu pun akhirnya kocar-kacir.

Pasca-perang Bojongkokosan, kesepakatan dengan sekutu dengan Indonesia pun dilakukan. Didi Sukardi bahkan ditunjuk sebagai Menteri Negara Federasi Pasundan. Lalu, dari situlah masyarakat Sukabumi mendapatkan kesejahteraannya kembali. Nama Didi Sukardi bahkan dijadikan jalan di Citamiang, Sukabumi. Untuk Letkol Eddy Sukardi juga akan diabadikan sebagai nama jalan di Sukabumi mulai Juli 2021 nanti.

“Kami ucapkan banyak terima kasih atas penggunaan nama kakek dan paman untuk jalan. Itu artinya, jasa-jasa beliau di masa silam tetap dikenang. Indonesia memang bangsa besar karena tidak melupakan jasa pejuangnya. Semoga generasi kini terus terinspirasi dan berjuang untuk Indonesia,” tegas Airlangga.

Terinspirasi nilai perjuangan, Airlangga pun optimal dalam penanganan krisis pandemi Covid-19 secara menyeluruh. Memulihkan ekonomi, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 surplus USD2,36 Miliar. Nilai tersebut diperoleh dari slot ekspor yang mencapai USD16,6 Miliar. Adapun kran impor yang dibuka mencapai USD14,23 Miliar. Naik tipis 0,69% dari April 2021.

Rapor positif juga dibukukan pada Maret 2021 dengan neraca USD1,57 Miliar. Untuk Februari USD2,01 Miliar, lalu USD2 Miliar di Januari. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia mencapai 55,3 pada Mei 2021. Bergerak naik dari April 2021 yang ada di level 54,6. PMI Mei 2021 tersebut dibatas ASEAN yang rata-rata ada di level 51,8. PMI untuk Vietnam (53,1), Malaysia (51,3), dan Singapura (51,7).

Untuk Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2021 mencapai 220,4 atau naik 17,3% dari bulan sebelumnya. Angka itu juga naik 15,6% dari periode tata waktu sama tahun sebelumnya. Raihan IPR 220,4 menjadi pertumbuhan signifikan pertama setelah terkobtraksi selama 16 akibat pandemi Covid-19. Adapun pertumbuhan IPR terkontraksi terdalam hingga minus 20,6% pada Mei 2020.

Lalu, bagaimana dengan isu Covid-19? Meredam sebaran Covid-19, Airlangga terus memperpanjang kebijakan PPKM Mikro pada 15-28 Juni 2021. Hal ini juga sebagai respon atas isu Covid-19, terutama pasca mudik Lebaran. Hingga 28 Juni 2021, tingkat kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebesar 5,9% pada Minggu (12/6). Untuk tingkat kesembuhan mencapai 91,3% dan kematian tercatat 2,8%.

“Indonesia akan terus berjuang menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dengan sangat baik. Semua harus tetap optimistis, persoalan Covid-19 akan terus tertangani dan tuntas. Untuk pemulihan ekonomi akan terus membaik, apalagi kini performanya sudah impresif,” ungkap Airlangga yang menjabat Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).(***)

 261 total views,  1 views today