Dialog di Jawa Tengah, Airlangga Siapkan Program Kartu Prakerja Bagi Difabel

Simakdulu, SURAKARTA – Perluasan fungsi dan manfaat diberikan oleh program Kartu Prakerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyiapkan desain baru Kartu Prakerja bagi penyandang difabel. Harapannya, para penyandang difabel mendapatkan masa depan dan kesempatan lebih baik sama seperti member lainnya.

Dialog dengan para alumni penerima program Kartu Prakerja dilakukan Airlangga, Jumat (18/6). Lokasinya berada di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah. Dialog dilakukan dengan 28 perwakilan member Kartu Prakerja dari seluruh wilayah Jawa Tengah. Bergabung juga Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, Direktur Kelembagaan Hubungan Bank Negara Indonesia (BNI), dan CEO Bukalapak Rachmat Kaimudin.

“Kartu Prakerja telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Mereka bisa mendapatkan kembali masa depannya. Sekarang program Kartu Prakerja akan didesain lebih friendly bagi para penyandang difabel,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Penyandang difabel memiliki potensi besar untuk maju. Hingga Februari 2021, jumlah penyandang difabel yang masuk angkatan kerja berjumlah 7,8 Juta orang. Dari jumlah ini, atongkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) hanya 44%. Lebih rendah dari TPAK nasional yang berada pada slot 69%. Lebih lanjut, jumlah penyandang difabel yang bekerja 7,5 Juta orang dan slot menganggur 247 Ribu.

“Para penyandang difabel harus diberi kesempatan maju. Apalagi, Kartu Prakerja didesain untuk mengakomodir kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. Artinya, ada kesempatan besar bagi penyandang difabel untuk maju dan berkembang,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Menjadi harapan bagi mayoritas masyarakat Indonesia, para penerima Kartu Prakerja ini menyatakan 91 persen bermanfaat. Data tersebut mengacu Badan Pusat Statistik. Wajar bila mayoritas masyarakat menginginkan program Kartu Prakerja dilanjutkan.Mengacu survei Cyrus Network, mayoritas 98,4% penerima Kartu Prakerja minta program tersebut dilanjutkan.

Hingga Mei 2021, jumlah pendaftar Kartu Prakerja mencapai 63.790.238 orang. Mereka tersebar pada 513 kabupaten/kota di Indonesia. Mengacu program Kartu Prakerja batch 12-16, sedikitnya ada 2.730.356 orang yang bergabung. Pada batch sebelumnya, jumlah penerima Kartu Prakerja mencapai 5,9 Juta orang. Slot besar itu dihitung sejak kali pertama digulirkan pada 11 April 2020 hingga batch 11.

Lebih lanjut, ada 2.601.513 orang yang sudah mendapatkan insentif dari program Kartu Prakerja. Dari jumlah tersebut, anggaran senilai Rp4,0 Triliun pun sudah disalurkan. “Alhamdulillah saya dapat manfaat ilmu dari Kartu Prakerja. Karena selain di awal mendapat insentif biaya hidup sehari-hari, juga mendapat ilmu untuk mengembangkan usaha yang sudah saya miliki,” jelas Mira asal Boyolali.

Menjadi lokomotif baru dunia kerja, kehadiran Kartu Prakerja 87,9% memang meningkatkan ketrampilan pesertanya. Mereka juga terbantu dengan insentif yang diberikan dan 81,2% menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Potensi munculnya lapangan kerja baru pun terbuka karena 94% peserta memakai pelatihan untuk menaikan skilling, reskilling, maupun upskilling.

“Saya kini memiliki usaha jamu. Dari program Kartu Prakerja, saya mengambil pelatihan akuntansi dasar, bahasa Mandarin, dan public speaking dengan metode NLP,” tutup Mira.(***)

 300 total views,  1 views today