Dinilai Sukses, Kebijakan Airlangga Banjir Pujian

Simakdulu, JAKARTA – Stabilitas kondusif negara berhasil diciptakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Acuannya harmonisasi penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional sekaligus. Bukan hanya penurunan curva Covid-19, kesejahteraan masyarakat juga terkatrol naik. Wajar bisa pujian mengalir kepada Airlangga.

“Langkah yang ditempuh sudah tepat dan sangat ideal. Kasus Covid-19 reda dengan kebijakan PPKM Mikro, ekonomi juga pulih dan tumbuh sesuai harapan. Progressnya bahkan sangat bagus. Pengendalian Covid-19 jadi kunci penting semuanya,” ungkap Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah.

Penanganan Covid-19 memang efektif, seiring implementasi PPKM dan PPKM Mikro. Khusus PPKM Mikro, saat ini mengalami perpanjangan durasi 20 April hingga 3 Mei 2021. Implementasinya juga diperluas pada 5 provinsi. Komposisinya ada Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Barat. Diterapi secara masif, curva Covid-19 memang terjun bebas.

Hingga Senin (18/4), kasus aktif Covid-19 tinggal tersisa 6,6% saja. Bandingkan dengan kasus aktif Februari 2021 yang mencapai 16%. Berbanding lurus, tingkat penularan Covid-19 (positivity rate) juga ada di level 11,2%. Angka kompetitif mengingat tingkat penularan Covid-19 pada Februari 2021 masih berada di angka 29,42%. Lebih detail lagi, kebijakan dan formulasi yang diterapkan Airlangga juga menurunkan rata-rata kasus aktif bulanan.

Sepanjang Kuartal I/2021, rata-rata kasus aktif Covid-19 pada Januari 2021 sebesar 15,43%. Turun menjadi 13,57% pada Februari. Curvanya juga terus menyusut pada Maret karena rata-rata kasus aktif sekitar 9,52%. Semakin menggembirakan lagi, slot kasus rata-rata aktif Covid-19 tersisa 7,23% hingga pekan ke-3 April 2021.Fakta menggembirakan lainnya adalah terus menipisnya Bed Occupancy Rate (BOR) di daerah.

Adapun tingkat rata-rata BOR berada pada slot 34% hingga 35%. Sudah tidak ada lagi provinsi dengan rata-rata BOR di atas 60%. Airlangga yang berstatus ketua Umum Partai Golkar juga menerangkan, momentum positif penanganan pandemi Covid-19 secara menyeluruh harus dipertahankan. Semakin optimal, program vaksinasi Covid-19 sudah menyasar 11,1 Juta jiwa. Ada tambahan penerima vaksin 134.357 orang, Selasa (19/4).

“Patut disyukuri adanya penurunan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan ini tidak lepas dari berbagai upaya dan kebijakan yang diterapkan, diantaranya PPKM Mikro itu. Kondisi ini bagus bagi perekonomian. Apalagi, PMI selama 3 bulan ada di zona ekspansi. Penjualan kendaraan bermotor melonjak besar karena regulasi PPnBM, hal serupa dengan properti,” tegas Piter.

PMI sepanjang Maret 2021 memang luar biasa karena berada pada level 53,2. Angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Apalagi, PMI pada Februari 2021 hanya 50,9 saja. Pamor ekonomi juga terang dengan rapor hattrick surplus neraca perdagangan. Angkanya mencapai USD5,52 Miliar sepanjang Kuartal I/2021. Komposisinya surplus USD1,57 Miliar pada Maret 2021, lalu Februari USD2,01 Miliar. Januari sekitar USD2 Miliar.

Selain korporasi, denyut perekonomian juga dinikmati rumah tangga. Sepanjang April 2021, konsumsi rumah tangga tumbuh hingga 32,48% year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut untuk komponen non-seasonally adjusted atau tidak dipengaruhi faktor musiman. Adapun slot yang bersifat seasonally adjusted (digerakkan faktor musiman) naik 13,11% yoy.

Pertumbuhan konsumsi tersebut diprediksi akan terus melonjak. Apalagi, ada momentum Ramadhan dan Lebaran 2021. Kemampuan daya beli masyarakat pun ikut terdorong oleh program Tunjangan Hari Raya (THR) yang dibayar full. THR ini diproyeksikan akan memberikan tambahan konsumsi Rp215 Triliun pada Kuartal II-2021 nanti. Menguatkan dukungannya, dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp688,33 Triliun disuntikan.

Untuk menaikan grid kesejahteraan rakyat dari usaha, akses modal dibuka luas. Ada alokasi anggaran Rp187,17 Triliun untuk klaster UMKM dan Pembiayaan Korporasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, optimalisasi program tidak lepas dari kolaborasi seluruh elemen.

“Covid-19 dan ekonomi nasional bisa ditangani bersamaan. Seiring turunnya curva Covid-19, kami optimistis bisa terus memperbesar pertumbuhan perekonomian nasional. Kondusifnya situasi ini tidak lepas dari sinergi kuat seluruh elemen. Masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan, lalu industri juga menjalankan regulasi-regulasi yang ditetapkan pemerintah,” jelas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.(*)

 280 total views,  1 views today