Ekonomi Indonesia Super Sehat, Resisten dari Pandemi Covid-19
Simakdulu, JAKARTA – Perekonomian Indonesia dalam kondisi super sehat. Semakin resisten dari berbagai pengaruh negatif pandemi Covid-19. Sebab, segala indikator penilaiannya sangat positif. On the track untuk mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia.
Optimisme impresifnya kondisi perekonomian Indonesia ditunjukan dari grid pertumbuhannya antara 4,5% hingga 5,3% sepanjang 2021. Apalagi, pemerintah sudah merelease anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan UU Cipta Kerja. Anggaran PEN akan memunculkan peningkatan konsumsi, lalu UU Cipta Kerja menarik investasi untuk penyediaan lapangan kerja.
“Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat sehat. Banyak indikator pembandingnya positif. Sangat on the track. Kami optimistis, stabilitas ini akan terus berkembang dan semakin baik,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menjadi indikator impresifnya perekonomian Indonesia, PMI (Purchasing Managers Index) Manufaktur ekspansif di level 53, 2, Maret 2021. Untuk SBT (Saldo Bersih Tertimbang) Kegiatan Usaha juga membaik ke level 4,54 sepanjang Triwulan I/2021. Ada juga peningkatan investasi yang memicu peningkatan permintaan domestik.
Kehadiran para investor juga ikut mendorong perbaikan IHSG. Saat ini, IHSG berada pada kisaran 6.000 dengan nilai tukar USD1=Rp14.500. Ekonomi bahkan semakin kondusif seiring surplusnya neraca perdagangan dalam 11 bulan terakhir. Hal ini tidak lepas dari dorongan ekspor yang mampu tumbuh hingga 39,474% year on year sepanjang Maret 2021.
“Semuanya mengalami sentimen positif. Banyaknya investor yang masuk tentu mendorong IHSG. Komitmen pemerintah untuk menyalurkan dana PEN di tahun ini tentu ikut mendorong realisasi APBN. Sampai dengan 28 Februari 2021 sangat bagus,” terang Airlangga.
Hingga akhir Februari 2021, realisasi APBN mencapai Tp282,72 Triliun. Angka memiliki slot 10,28% dari kuota total. Untuk program PEN hingga Februari 2021 di sektor kesehatan memiliki realisasi Rp4,51 Triliun dari kuota Rp176,3 Triliun. Sektor perlindungan sosial memiliki realisasi Rp19,28 Triliun dari Rp157,41 Triliun.
Dukungan juga dialirkan melalui sektor UMKM dan Korporasi. Mendukung pertumbuhan usaha, realisasi dana PEN sudah mencapai Rp29,45 Triliun dari jumlah total Rp185,33 Triliun. Adapun realisasi program Prioritas mencapai Rp500 Miliar dari alokasi Rp122,42 Triliun. Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk insentif usaha sebesar Rp58,47 Triliun.(***)
363 total views, 1 views today