Golkar dan PKS Kembangkan Politik Kebangsaan

Simakdulu, JAKARTA – Langkah strategis dilakukan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bertemu dalam suasana kekeluargaan, Partai Golkar dan PKS sepakat mendahulukan politik kebangsaan. Menghapus politik identitas. Menghargai kebhinekaan sebagai kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Politik kebangsaan harus didahulukan. Artinya, politik identitas ditinggalkan. Indonesia harus membangun kebhinekaan dan NKRI. Situasi politik juga harus lebih kondusif agar bisa bersama mensejahterakan rakyat,” ungkap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Membangun politik kebangsaan, PKS mengunjungi DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta, Kamis (29/4) sore WIB. Pertemuan tersebut digelar tertutup dan dihadiri banyak elit partai. Sebagai tuan rumah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambut langsung koleganya.

Airlangga didampingi sejumlah tokoh Partai Golkar. Ada Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang, Adies Kadir, dan Nurul Arifin. Elit PKS yang hadir diantaranya Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua Fraksi Jazuli Juwaini, dan sejumlah petinggi lainnya.

“Pertemuan ini sangat penting karena menjadi bagian membangun politik yang sehat. Kami bisa sharing terkait langkah terbaik bagi bangsa dan negara,” terang Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Lebih lanjut, Partai Golkar juga menghormati pilihan PKS yang tetap berada di luar pemerintahan. Airlangga mengatakan, sikap menghargai perbedaan diharapkan menjadi basis partai politik. “Partai Golkar mengapresiasi silaturahmi Partai PKS dan menghormati sikap politik mereka. Perbedaan itu bagian dari dinamisasi. Yang jelas, melalui pertemuan ini ada banyak isu penting yang dibahas,” jelas Airlangga.

Selain itu, Partai Golkar dan PKS membahas beberapa isu penting yang hangat dalam beberapa waktu terakhir. Mereka turut menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa KRI Nanggala-402. Selain musibah KRI Nanggala-402, mereka juga menyoroti gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang melanda India. Secara khusus, PKS juga mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik.

“PKS juga menyambut baik pertemuan ini. Semoga kesepakatan kedua partai ini bisa diimplementasikan untuk kemajuan bangsa dan negara. Mudah-mudahan demokrasi Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang. Semua elemen semakin dewasa dalam mensikapi situasi yang muncul,” tegas Presiden PKS Ahmad Syaikhu.(***)

 267 total views,  1 views today