Inovasi Airlangga Terapkan Ekonomi Sirkular, Percepat Lepas dari Krisis Covid-19

JAKARTA – Percepatan pemulihan ekonomi terus dikebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketua Umum Partai Golkar tersebut menerapkan ekonomi sirkular atau ekonomi hijau. Menjadi bagian dari inovasi kebijakan, ekonomi sirkular diharapkan bisa menekan penggunaan sumber daya primer sekaligus menjaga lingkungan tetap hijau dan asri.

“Kami terus bekerja keras agar ekonomi terdampak Covid-19 bisa pulih secepatnya. Inovasi dan terobosan baru harus dilakukan. Konsep ekonomi sirkular ini sangat ideal untuk menjawab semuanya,” ungkap Airlangga yang notabene Ketua KPC-PEN.

Ekonomi seirkular adalah model penerapan industri baru yang terfokus pada proses daur ulang produk. Jadi, produk-produk yang sudah ada didaur ulang menjadi bahan produk berikutnya. Lebih lanjut, proses detailnya terdiri dari reducing, reusing, dan recycling. Airlangga menerangkan, bahan baku bisa digunakan berulang.

“Jadi konsepnya adalah bahan baku bisa digunakan berulang kali. Hal ini tentu bisa menghemat penggunaan sumber daya alam,” terang Airlangga lagi.

Lebih detail lagi ekonomi sirkular menjadi sistem industri yang bersifat restoratif dan regeneratif. Basicnya suatu desain menggantikan konsep ‘akhir hidup’ produk ke arah penggunaan energi terbarukan. Konsep ini mampu menghilangkan penggunaan bahan kimia berlebihan.

Semakin ramah lingkungan, ekonomi sirkular mampu menghapus potensi limbah secara maksimal melaui desain unggul bahan, produk, sistem, hingga model bisnisnya. Sebab, ekonomi sirkular ini mendaur ulang ke produk semula (recycling) dan daur ulang menjadi produk lain (upcycling).

“Akan ada penghematan dan efisiensi biaya yang besar dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. Produksi limbah juga bisa diminimalisir. Lingkungan akan semakin bersih dan sehat, tanpa mengurangi value ekonomi industrinya,” jelas Airlangga lagi.

Mengacu Forum Ekonomi Dunia, ekonomi sirkular dirancang agar limbah keluar. Alasannya, produk yang dihasilkan bisa dibongkar (diuraikan) kembali. Konsep sirkularitas juga memungkinkan diferensiasi antara komponen habis pakai dan tahan lama pada suatu produk.(***)

 322 total views,  1 views today