Investasi Asing Rp100 Triliun Mengalir ke Indonesia, 68.600 Lapangan Pekerjaan Terserap
Simakdulu, JAKARTA – Perekonomian Indonesia semakin berdenyut kencang. Meski ada pandemi Covid-19, ada 16 perusahaan yang melakukan relokasi usahanya ke Indonesia sepanjang 2020. Total investasinya mencapai USD7,15 Miliar atau Rp100,11 Triliun. Kehadiran mereka mampu menyerap lapangan kerja hingga 68.600 orang. Jumlah ini akan terus membengkak karena puluhan perusahaan lainnya sudah masuk daftar antrian masuk juga.
“Relokasi 16 perusahaan sudah dilakukan. Tahun 2020 menjadi momentum luar biasa. Pandemi Covid-19 tidak menghalangi mereka. Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut tentu memberikan impact positif yang luar biasa, khususnya penyediaan lapangan pekerjaan. Masyarakat tetap mendapatkan jaminan pekerjaan disaat ekonomi dunia lumpuh,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Apresiasi atas kinerja tim ekonomi nasional di bawah komando Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto harus diberikan. Sebab, soliditas mereka mampu memberikan peluang ekonomi yang besar bagi Indonesia. Selain market, terlebih Indonesia memiliki daya tawar lain berupa UU Cipta Kerja. UU ini memberikan banyak kemudahan khususnya birokrasi dalam berusaha di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan, perusahaan yang relokasi sudah aktif.
“Perusahaan-perusahaan yang melakukan relokasi sudah mulai memproduksi barang. Ada banyak tenaga kerja yang terserap di sana. Jumlahnya akan terus bertambah. Sebab, ada banyak perusahaan yang siap masuk untuk relokasi juga,” terang Bahlil.
Pada daftar antrian berikutnya, BKPM menyebutkan sudah ada 14 perusahaan yang siap melakukan relokasi juga. Nilai investasinya diprediksi mencapai USD19,68 Miliar. Potensi tenaga kerja yang akan terserap sekitar 59.750 orang. Daftar antri pun semakin panjang karena ada 122 perusahaan potensial yang siap merelokasi bisnisnya ke Indonesia. Nilai investasi sekitar USD40,5 Miliar. Potensi serapan tenaga kerjanya lebih besar, yaitu sekitar 156.430 orang.
“Akan ada banyak lagi perusahaan asing yang akan merelokasikan perusahaannya ke Indonesia. Indonesia tetap menjadi lahan bisnis yang menjanjikan,” terang Bahlil lagi.
Lebih lanjut, BKPM sudah mencatat realisasi investasi sekitar Rp611,6 Triliun hingga Kuartal III 2020. Diharapkan pada kondisi pandemi Covid-19 dan kelumpuhan ekonomi dunia, aliran investasi memenuhi slot 74,8% dari target investasi Rp817,2 Triliun. Realisasinya berupa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Untuk PMDN sebesar Rp309,9 Triliun atau 50,7% dan Rp301,7 Triliun atau 49,3% untuk PMA.
Berdasarkan sektornya, pintu masuk besar berasal dari transportasi, gudang, dan telekomunikasi sepanjang Januari-September 2020. Realisasi investasi masuknya mencapai Rp108,4 Triliun. Sektor andalan lainnya adalah listrik, gas, dan air dengan slot Rp72,9 Triliun. Ada juga nilai investasi Rp69,8 Triliun yang masuk dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan.
Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menyumbang Rp55,2 Triliun. Semakin menarik, Singapura tercatat sebagai investor terbesar dengan nilai mencapai USD7,1 Miliar. Slot lainnya diisi oleh Tiongkok dengan nilai investasi USD3,5 Miliar, laku USD2,5 Miliar dari Hong Kong. Jepang mengalirkan investasi hingga USD2,1 Miliar dan USD1,1 Miliar berasal dari Korea Selatan.(***)
332 total views, 1 views today